“Di saat kami bersalaman, seketika naluri pengacara saya mengatakan bahwa ia seorang yang baik, bukan orang jahat. Justru ia seorang yang hangat,” ujar OC Kaligis.
Saat itulah Soeharto menanyakan kesediaan OC Kaligis untuk menjadi pengacaranya. Permintaan ini diterima oleh ayah Velove Vexia meski meyakini urusannya tidak akan mudah.

“Saya memang sudah benar-benar seribu persen siap menjadi pembelanya, walaupun saya juga mengetahui bahwa perkara Pak Harto akan menjadi perkara tersulit dari semua perkara yang saya tangani. Bagaimana tidak, ia tidak hanya dituduh korupsi, melainkan juga ditekan setengah mati oleh opini publik dan pemerintah,” terang OC Kaligis.
Lantas seperti apa analisis OC Kaligis terhadap tuduhan yang dialamatkan kepada Soeharto? “Sebagai pengacara, saya berkesimpulan bahwa dalam kedudukan Bapak sebagai presiden yang telah mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada MPR RI, Bapak tidak bisa dituntut secara hukum terkait dengan kebijakan-kebijakan yang telah Bapak ambil dan lakukan,” tutur OC Kaligis.
Dalam kesempatan itu pula Soeharto akhirnya menyepakati fee yang diminta OC Kaligis sebagai pengacaranya. Namun bagi OC Kaligis, membela Soeharto bukan semata-mata demi bayaran, tetapi untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pengacara andal Indonesia.
Selain OC Kaligis, Soeharto juga menunjuk beberapa nama pengacara lain seperti Juan Felix Tampubolon, Denny Kailimang, dan Indriyanto Seno Adji.