Suara.com - Velove Vexia Kaligis dan kedekatannya dengan anak tunggal Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo, kembali ramai disoroti belakangan ini.
Pasalnya Prabowo yang digadang-gadang hampir menjadi mertua Velove terpantau mengungguli hasil perhitungan suara Pilpres 2024.
Velove dan Didit Hediprasetyo memang kerap membagikan momen akrab sekitar sepuluhan tahun lalu.
Di berbagai kesempatan, Velove sering digambarkan sebagai muse atau sumber inspirasi Didit dalam merancang berbagai karya fenomenalnya. Tentu saja ini tak lepas dari profesi Velove sebagai artis dan model.
Baca Juga: Akui Sudah Ketemu Langsung, Jokowi Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
Velove juga beberapa kali tampil di hadapan publik dengan busana yang dirancang khusus oleh Didit, semakin menegaskan hubungan baik yang terjalin di antara keduanya.
Namun bukan hanya Velove dan Didit, keluarga mereka masing-masing ternyata memiliki hubungan baik. Pasalnya ayah Velove, yakni pengacara kondang Otto Cornelis Kaligis alias OC Kaligis, pernah menjadi pembela kakek Didit, Soeharto.
Kisah ini diungkap sendiri oleh OC Kaligis di situs resmi firma hukumnya. OC Kaligis awalnya membanggakan kiprah firma hukumnya dalam membela klien-klien dengan profil mentereng.
“Selama periode ini (1990-an), firma ditunjuk membela dua Presiden Indonesia, HM Soeharto dan BJ Habibie, dan banyak pebisnis terkenal lain,” ungkap OC Kaligis, dikutip pada Jumat (16/2/2024).
OC Kaligis menceritakan lebih jauh pengalamannya membela Soeharto di buku bertajuk “Pak Harto Sisi-Sisi yang Terlupakan” yang dirilis pada tahun 2014 silam. Pengacara kelahiran 19 Juni 1942 itu mengaku tiba-tiba mendapat telepon untuk menemui Soeharto di kediaman Jalan Cendana.
Baca Juga: Jubir Prabowo Harap Komeng Jadi Ketua DPD RI: Biar saat Kritik Presiden Tetap Ceria
OC Kaligis akhirnya memenuhi panggilan Soeharto itu selepas maghrib. Soeharto disebut sudah siap menyambutnya di ruang tamu dengan memakai kemeja batik.
“Di saat kami bersalaman, seketika naluri pengacara saya mengatakan bahwa ia seorang yang baik, bukan orang jahat. Justru ia seorang yang hangat,” ujar OC Kaligis.
Saat itulah Soeharto menanyakan kesediaan OC Kaligis untuk menjadi pengacaranya. Permintaan ini diterima oleh ayah Velove Vexia meski meyakini urusannya tidak akan mudah.
“Saya memang sudah benar-benar seribu persen siap menjadi pembelanya, walaupun saya juga mengetahui bahwa perkara Pak Harto akan menjadi perkara tersulit dari semua perkara yang saya tangani. Bagaimana tidak, ia tidak hanya dituduh korupsi, melainkan juga ditekan setengah mati oleh opini publik dan pemerintah,” terang OC Kaligis.
Lantas seperti apa analisis OC Kaligis terhadap tuduhan yang dialamatkan kepada Soeharto? “Sebagai pengacara, saya berkesimpulan bahwa dalam kedudukan Bapak sebagai presiden yang telah mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada MPR RI, Bapak tidak bisa dituntut secara hukum terkait dengan kebijakan-kebijakan yang telah Bapak ambil dan lakukan,” tutur OC Kaligis.
Dalam kesempatan itu pula Soeharto akhirnya menyepakati fee yang diminta OC Kaligis sebagai pengacaranya. Namun bagi OC Kaligis, membela Soeharto bukan semata-mata demi bayaran, tetapi untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pengacara andal Indonesia.
Selain OC Kaligis, Soeharto juga menunjuk beberapa nama pengacara lain seperti Juan Felix Tampubolon, Denny Kailimang, dan Indriyanto Seno Adji.