Suara.com - Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani, masuk tiga besar perolehan suara terbanyak di dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo. Dhani, begitu ia akrab disapa, memang menjajal peruntungannya di dunia politik dengan terjun sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra.
Berdasarkan data dari real count sementara KPU RI, Jumat dini hari (16/2/2024), ia mendapatkan 9.141 suara di dapilnya.
Angka tersebut mengungguli politikus PDIP sekaligus cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno yang bertarung di dapil yang sama. Tertinggal dari Ahmad Dhani, Puti tercatat mendapatkan 7.958 suara.
Adapun Pemilu 2024 ini merupakan kali kedua Dhani mencoba peruntungannya untuk menjadi wakil rakyat di Senayan.
Baca Juga: PDIP Singgung Kubu AMIN Bentuk Tim Khusus soal Kecurangan Pemilu, Ajak Gugat ke MK?
Pada 2019 lalu, ia turut mengadu nasib dengan kendaraan parpol yang sama, namun gagal melenggang ke gedung DPR RI.
Keberhasilan Dhani mengungguli cucu Bung karno, membuat banyak orang penasaran dengan rekam jejaknya, termasuk latar belakang pendidikannya.
Profil dan rekam jejak pendidikan Ahmad Dhani
Pemilik nama lengkap Dhani Ahmad Prasetyo ini lahir pada 26 Mei 1972. Selama ini ia dikenal sebagai musisi professional dengan band besutannya, Dewa 19.
Bicara soal pendidikan, tak terlepas dari masa kecil Dhani yang dihabiskan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Pemprov DKI Olah Sampah APK Sisa Pemilu Jadi Tenaga Pengganti Batu Bara, Begini Prosesnya..
Untuk pendidikan menengah pertama, Dhani bersekolah di SMP Negeri 6 Surabaya. Setelah itu ia lanjut ke SMA Negeri 2 Surabaya. Di SMP Negeri 6 itu, Dhani pertama kali bertemu dengan Andra Ramadhan yang kemudian ia daulat menjadi gitaris Dewa 19.
Sementara di SMA Negeri 2, Dhani bertemu dengan Ari Lasso yang kemudian menjadi vokalis Dewa 19. Setelah lulus dari SMA, Dhani sempat melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Pancasila pada 1992.
Namun karena satu dan lain hal, Dhani tidak menyelesaikan studinya dan memilih keluar tanpa gelar sarjana.
Jejak politik Ahmad Dhani
Dhani dikenal sebagai musisi yang kritis. Beberapa lagu yang ia ciptakan bahkan mengangkat tema kritik sosial. Meski begitu, awalnya ia enggan terjun ke dunia politik. Namun minatnya pada politik perlahan tumbuh.
Pada Pilpres 2014, secara terbuka Dhani bahkan mengambil sikap untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa, yang kala itu melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Langkahnya makin mantap untuk terjun ke dunia politik pada September 2016, saat ia menyatakan maju sebagai calon wakil bupati Bekasi, mendampingi politikus PKS, Sa'duddin sebagai calon bupati. Namun akhirnya pasangan Sa'duddin-Ahmad Dhani mengalami kekalahan di Pilbup Bekasi.
Aktivitas politiknya pun berlanjut ketika isu penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyeruak.
Dhani ikut turun ke jalan memprotes penistaan agama bersama FPI, ormas yang dulu pernah berseteru dengannya.
Pada 18 Oktober 2017, niat Dhani untuk berkiprah di politik semakin paripurna setelah secara resmi ia menjadi kader Partai Gerindra.
Kontributor : Damayanti Kahyangan