Suara.com - Banyak netizen penasaran dengan riwayat karir Komeng vs Jihan Fahira karena namanya tertuang di surat suara yang sama, yakni DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Jawa Barat.
Setelah viral foto Komeng menganga di surat suara DPD Jawa Barat, tidak banyak yang tahu artis Jihan Fahira juga bersaing memperebutkan kursi yang sama dengan pelawak senior berusia 53 tahun itu.
Hanya saja meski sama-sama maju dari jalur independen, Jihan Fahira berada di urutan 39 yakni di bawah Komeng dengan urutan 10. Dibanding menampilkan wajah lucu seperti Komeng, pemeran utama sinetron Tersanjung itu memberikan foto bersahaja, lengkap dengan hijab putih dan tangan bersedekap.
Nah, berikut ini adu riwayat karir Komeng vs Jihan Fahira dirangkum suara.com, Kamis (15/2/2024).
Baca Juga: Real Count KPU Terkini: Prabowo-Gibran 55,97%, AMIN 24,56%, Ganjar-Mahfud 19,46%
1. Riwayat karir Jihan Fahira
Karir Jihan Fahira dimulai dengan menjadi finalis GADIS Sampul pada tahun 1993. Sejak saat itu, ia mulai mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Sinetron pertamanya adalah Lain Sendiri yang tayang pada tahun 1993.
Jihan Fahira terlibat dalam sinetron Tersanjung 4 dan 5, yang membuat namanya semakin dikenal. Ia juga bermain dalam puluhan judul sinetron lainnya, seperti Mukjizat Allah, Buku Harian Baim, Mata Air Surga, dan Dia atau Diriku. Selain sinetron, ia juga menjadi bintang iklan untuk beberapa produk, seperti Nivea, New Era, Adem Sari, Pantene, dan lain-lain.
Pada tahun 2004, Jihan Fahira menikah dengan aktor Primus Yustisio, yang juga sering menjadi lawan mainnya di sinetron. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Lana Devina, Sami Muhammad Abduh, Tara Azkia Alona, dan Aisyil Maryam.
Setelah 2014 fokus mengurus keluarga, pada 2023 silam Jihan Fahira muncul ke publik dengan pengumumannya maju sebagai calon anggota DPD dari dapil Jawa Barat untuk Pemilu 2024.
Adapun isu yang bakal difokuskannya sebagai politisi yakni bidang perlindungan anak dan perempuan.
2. Riwayat karir Komeng
Awal karir Komeng dimulai sebagai seorang penyiar radio. Sejak tahun 1993 sampai 1996 Komeng menjadi penyiar di Radio SK. Kemudian pada tahun 1996, Komeng siaran di Bens Radio. Komeng mencoba peruntungan sebagai pelawak dengan berpartisipasi dalam festival lawak.
Pada tahun 1990 Komeng bersama Rudi Sipit, Jarwo Kwat, dan Mamo membentuk grup lawak Diamor. Tak disangka Diamor sukses menjadi juara festival lawak sebanyak lebih dari 10 kali.
Komeng mulai sering muncul di berbagai acara TV seperti Drama Komedi di TVRI, serta program komedi Kompor Diamor di TPI (1991), serta Opera Diamor di TVRI (1991-1995).
Tapi nama Komeng baru benar-benar melejit setelah memandu program Spontan di SCTV (1995-2993) dan Trans TV (2003-2004). Wajahnya tetap rajin menghiasi layar kaca hingga tahun 2000an lewat acara Gokil, Ini Ramadan, dan Comedy Ok Deh sebagai salah satu komedian tersukses.
Jika banyak calon pejabat lain yang berjanji dengan visi misi serius terkait pembangunan, sosial hingga ekonomi. Maka Komeng lebih pilih menjadikan sistem pemerintahan Indonesia jadi lebih lucu alias lawak, seperti yang tertulis dalam visi misinya.