Suara.com - Era digital membawa angin segar bagi geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Meningkatnya minat masyarakat untuk menjadi entrepreneur, diiringi antusiasme terhadap brand lokal, membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang.
Kini, tak sedikit produsen lokal yang terus mengembangkan produk berkualitas dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mereka muncul dengan inovasi dan produk-produk yang menarik, menghasilkan beragam pilihan.
Tantangan yang Dihadapi UMKM
Dalam pengelolaannya, UMKM memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Tak hanya dari segi produksi, tapi juga pemasaran. Beberapa tantangan yang dihadapi UMKM di era digital ini di antaranya:
1. Keterbatasan Modal
Banyak UMKM yang memiliki keterbatasan modal untuk melakukan ekspansi ke luar daerah. Biaya untuk promosi, branding, dan juga logistik menjadi hambatan utama.
2. Kurang Informasi dan Pengetahuan
Para pemilik UMKM seringkali tidak memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup tentang pasar di luar daerahnya. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam menentukan target pasar dan strategi pemasaran yang tepat.
3. Persaingan yang Ketat
Baca Juga: Genjot Cari Pasar Baru, Begini Strategi Kemendag Buka Peluang Ekspor Pangan
Tak jarang UMKM harus bersaing dengan produk-produk dari perusahaan besar yang sudah memiliki nama dan brand awareness yang kuat.