Megawati Jalan ke TPS Disambut Tari Sirih, Apa Maknanya dalam Budaya Betawi?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 14 Februari 2024 | 12:04 WIB
Megawati Jalan ke TPS Disambut Tari Sirih, Apa Maknanya dalam Budaya Betawi?
Megawati dan keluarga besar nyoblos di TPS 053 Kebagusan. (Suara.com/Bagas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana ceria menyelimuti TPS 053 di Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Pagi ini, TPS ini akan menjadi tempat Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri menggunakan hak pilihnya.

Megawati tiba di TPS dengan berjalan kaki, didampingi oleh putra dan putrinya, M Prananda Prabowo dan Puan Maharani. Menariknya, kedatangan Megawati diiringi oleh penampilan Tari Sirih Kuning yang dibawakan oleh anak-anak muda.

Megawati tampak menikmati sajian seni tari tersebut sambil berjalan menuju TPS. Di depan TPS, sejumlah warga sudah menunggu untuk menyambutnya. Megawati pun melempar senyuman kepada warga yang menyambutnya dengan hangat.

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri mencoblos di TPS 053, di Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). (Suara.com/Bagas)
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri mencoblos di TPS 053, di Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). (Suara.com/Bagas)

Sebelum memasuki TPS, Megawati menyempatkan diri untuk berbincang dengan beberapa warga. Ia menanyakan kabar mereka dan menghimbau agar mereka menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

Baca Juga: 7 Meme Kocak Pergi ke TPS, Bikin Netizen Auto Ngakak

Lalu, apa makna tari sirih yang mengiringi Megawati Soekarnoputri?

Tari Sirih Kuning merupakan hasil perpaduan budaya Betawi dan Tionghoa. Gerakannya yang lincah dan energik terinspirasi dari Tari Cokek, tarian pergaulan Betawi yang populer di masa lampau. Perpaduan ini terlihat jelas dalam kostum para penari yang memadukan kebaya Betawi dengan aksesoris khas Tionghoa seperti tusuk konde dan bunga.

Tari Sirih Kuning. (Dok. senibudayabetawi.com)
Tari Sirih Kuning. (Dok. senibudayabetawi.com)

Sejarah Tari Sirih Kuning tak lepas dari Tari Cokek. Dahulu, Tari Cokek digemari oleh para cukong Tionghoa sebagai hiburan. Seiring waktu, Tari Cokek dikemas ulang dengan musik pengiring baru yang disebut Sirih Kuning, dan lahirlah Tari Sirih Kuning yang kita kenal sekarang.

Tari Sirih Kuning bukan sekadar tarian, tetapi juga simbol persatuan dan harmoni antara budaya Betawi dan Tionghoa. Keberadaannya menjadi bukti nyata akulturasi budaya yang memperkaya khazanah budaya Indonesia.

Tari Sirih Kuning bukan hanya tentang gerakan indah dan kostum yang menawan. Setiap gerakannya sarat makna. Contohnya, gerakan menari dengan selendang melambangkan kelembutan dan kesucian seorang wanita.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Sri Sultan HB X, Gubernur DIY Disebut Bakal Jembatani Pertemuan Jokowi-Megawati

Di tengah modernisasi, Tari Sirih Kuning tetap eksis dan digemari. Tarian ini menjadi pengingat akan kekayaan budaya Indonesia dan pentingnya menjaga warisan budaya bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI