Suara.com - Waktu pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari beson rupanya jatuh pada hari Rabu Legi berdasarkan kalender Jawa. Dalam ramalan budaya Jawa atau primbon, setiap hari dianggap punya makna tertentu serta prediksi dari kejadian yang mungkin bisa terjadi. Termasuk juga Rabu Legi pada 14 Februari yang menjadi waktu pencoblosan.
Dikutip dari kanal YouTube Mbah Sunan, dikatakan kalau hari Rabu Legi memiliki keberuntungan yang agak lemah pada bulan Februari. Hal itu berdasarkan hasil perhitungan keberuntungan berdasarkan aspek laksnya hoki yang memiliki neptun 12, menunjukkan bahwa keberuntungannya agak melemah.
Oleh karena itu disarankan untuk berhati-hati dalam menjalankan aktivitas apa pun, terutama bila terlalu berat, yang dikerjakan ketika hari Rabu Legi. Mbah Sunan mengingatkan, sebaiknya juga hindari kebiasaan berspekulasi yang tidak perlu. Nasihat ini ditujukan sebagai langkah pencegahan agar segala rencana dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Hari Rabu Legi juga dianggap sebagai waktu naas bagi orang dengan kelahiran weton tertentu, yakni Minggu Wage, Minggu Pon, dan Senin Wage. Mbah Sunan menyarankan agar pemilik weton tersebut harus lebih berhati-hati, terutama dalam mengerjakan pekerjaan penting atau merencanakan perjalanan jauh.
Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Anies Minta Pendukung Rajin-rajin Baca Surat Al-Ikhlas
Pemilu Hampir Selalu Diadakan Hari Rabu
Menariknya, Rabu memang hampir selalu dipilih sebagai waktu pencoblosan pemilu. Begitu pula Pemilu legislatif 2014 yang digelar pada Rabu, 9 April 2014. Kemudian dilanjutkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Rabu, 9 Juli 2014. Selanjutnya, pada 2019, pemilu serentak lima kotak pertama kali digelar juga pada Rabu, 17 April 2019.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri sebenarnya pernah mengungkap alasan pemilihan Rabu sebagai waktu pencoblosan pemilu. Anggota KPU Pramono Ubaid mengatakan bahwa penentuan hari Rabu untuk pemungutan suara bertujuan untuk mendorong masyarakat pakai hak suara dan mencegah mereka meninggalkan TPS untuk berlibur.
“Karena diharapkan pemilih terdorong datang ke TPS dan tidak memilih pergi liburan,” kata Pramono dalam webinar KPU pada September 2021 lalu.
Pramono menjelaskan bahwa jika pemungutan suara dilakukan pada hari Senin, kemungkinan besar pemilih yang memang pekerja akan memperpanjang waktu liburan. Begitu juga jika pemungutan suara dilakukan hari Jumat, banyak orang cenderung akan berangkat dari Kamis sore untuk berlibur di luar kota.
Baca Juga: Senang Rekan Komika Masuk Tim Kampanye 3 Capres, Begini Harapan Mamat Alkatiri
Jika hari pemungutan suara dipilih pada Selasa atau Kamis, orang mungkin juga akan memilih untuk bepergian karena merasa ada hari kejepit di antaranya.