Rocky Gerung Soroti Replika Guillotin di Aksi Geyajan Memanggil: Penanda Kemuakan Terhadap Jokowi dan Dinastinya

Selasa, 13 Februari 2024 | 12:09 WIB
Rocky Gerung Soroti Replika Guillotin di Aksi Geyajan Memanggil: Penanda Kemuakan Terhadap Jokowi dan Dinastinya
Rocky Gerung [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rocky Gerung ikut mengomentari replika guillotin yang dibawa oleh massa aksi Gejayan Memanggil Kembali.

Ia menilai jika hal tersebut menandakan kemuakan memuncak yang dirasakan publik terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Saya lihat ada baliho di Jogja, bahkan presiden itu seolah-olah ditaruh di bawah pisau guillotin, di Gejayan itu," ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya Rocku Gerung Official pada Selasa (13/2/2024).

"Itu penanda bahwa kemuakan orang terhadap Presiden Jokowi dan dinastinya itu sudah di tingkat puncak," imbuh Rocky.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu H-2 Pencoblosan, Alissa Wahid: Mengapa Sekarang?

Akademisi sekaligus pengamat politik ini lantas mengungkit soal peristiwa berdarah pemenggalan Raja Louis XVI menggunakan guillotine pada tahun 1793 silam.

"Belum pernah kita lihat ada sinopsis sejarah diulang kembali yaitu ketika Raja Louis XVI ditaruh di bawah pisau guillotin dan dipenggal kepalanya. Kan itu benar-benar kasar," ungkap Rocky.

"Ada lagi basa-basi mengatakan Jokowi itu persis seperti Raja Louis XVI di Prancis yang menipu rakyat lalu diadili oleh rakyat di Alun-Alun Kota Paris 1789," lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Rocky Gerung juga menyinggung soal semakin banyaknya kritik yang diberikan oleh publik kepada Jokowi kekinian.

"Kita mau terangkan pada publik bahwa enggak akan berhenti kritik terhadap Pak Jokowi bahkan menjadi-jadi. Hari ini seluruh kota sudah dihuni oleh baliho-baliho yang menghina presiden," terang Rocky.

Baca Juga: Viral Karena Film Dirty Votes, Feri Amsari Pernah Singgung Mobil yang Ditunggangi Jokowi dan Prabowo, Ada Apa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI