Suara.com - Polemik yang timbul setelah rilisnya film dokumenter berjudul "Dirty Vote" yang didalangi oleh tiga ahli hukum tata negara kini semakin mencuat. Beberapa pihak yang merasa dijatuhkan dalam fakta dan data yang terkuak dalam film tersebut satu persatu muncul dengan bantahan mereka.
Tak hanya itu, beberapa pejabat negara ikut merespons film yang membongkar kecurangan Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan Rabu, 14 Februari 2024.
Salah satunya mantan Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi yang membahas soal film ini di akun Tiktok pribadinya @mmd.lutfi dan diunggah pada Senin (13/02/2024) kemarin. Dalam video tersebut, Lutfi mencoba menjelaskan pandangannya terhadap film karya Dandhy Dwi Laksono tersebut.
"Baru-baru ini, ada film dokumenter baru bernama "Dirty Vote" karya Dandhy Laksono," ucap Lutfi di awal video.
Baca Juga: Film 'Dirty Vote' Bongkar Kecurangan Pemilu 2024, Nikita Mirzani: Menyudutkan Salah Satu Paslon
Lutfi kemudian membahas satu persatu data yang dijelaskan dalam film tersebut. Tak hanya itu, Lutfi pun menyindir Dandhy yang kerap meresahkan publik jelang pemilu dengan karya satirnya.
“Dikenal dengan karya-karyanya yang dirilis menjelang pemilu, Dandhy Laksono seolah-olah punya agenda terselubung. Ingat Rayuan Pulau Palsu diklaim sukses, tapi apa iya? Ironis, ya? Kritik keras soal pulau reklamasi tapi yang dikritik yang menjalankannya,” ungkap Lutfi yang menggarisbawahi video pernyataan Anies Baswedan soal reklamasi di Jakarta beberapa tahun lalu.
Tanpa ragu, Lutfi juga menyebut film ini sebagai film propaganda dengan tujuan menjelekkan nama Presiden Jokowi.
"Mereka berlaga sebagai aktivis yang ingin berbicara tentang negara, padahal mereka mendukung paslon tertentu. Ini bukan pendidikan, melainkan propaganda terang-terangan untuk menjelekkan nama presiden kita," tegas Lutfi.
Ia mengimbau masyarakat untuk berhati hati karena menganggap para pihak yang terlibat dalam film ini merupakan pendukung salah satu paslon. Pernyataan Lutfi ini mendadak viral di media sosial. Banyak warganet yang ikut berkomentar soal pernyataan Lutfi.
Baca Juga: Review Film Dokumenter 'Dirty Vote': Mengungkap Dugaan Kecurangan dalam Pemilu 2024
Lalu, siapa sebenarnya sosok Muhammad Lutfi ini? Simak inilah profil dan biodata Lutfi selengkapnya.
Profil Muhammad Lutfi
Sosok Lutfi sendiri mulai dikenal publik sejak dirinya diangkat sebagai Menteri Perdagangan periode 2020-2022. Setelah diberhentikan dari jabatannya, Lutfi kerap muncul di publik untuk membela Presiden Jokowi soal kinerjanya sebagai kepala negara.
Muhammad Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969. Lutfi menghabiskan masa kecil hingga duduk di bangku SMA di Jakarta, sebelum akhirnya menempuh pendidikan tinggi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Sebelumnya, Lutfi diketahui sebagai alumni dari Sekolah Islam Al Azhar.
Selama berkuliah di Purdue University, Lutfi aktif dalam berorganisasi. Setelah lulus, Lutfi kembali ke Indonesia dan membentuk badan usaha bersama rekan-rekannya, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir.
Usaha itu bernama Mahaka Group yang bergerak di multibidang, yaitu pertambangan, keuangan, dan media. Lutfi didaulat sebagai CEO dan Presiden Direktur Mahaka Group saat itu.
Kesuksesan Lutfi dalam menjalani usahanya tersebut membuatnya tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA). Ia terpilih sebagai Ketua HIPMI Jaya periode 1998-2001. Tak hanya itu, Lutfi juga terpilih sebagai Ketua Nasional HIPMI periode 2001-2004.
Karier Muhammad Lutfi
Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), nama Muhammad Lutfi mulai tersohor. Ia diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia tahun 2005. Lutfi mencetak sejarah baru sebagai orang termuda yang pernah menjabat posisi setingkat menteri tersebut.
Kemampuan diplomasi Lutfi pun membuatnya ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia pada tahun 2010. Lagi-lagi, Lutfi menjadi duta besar Indonesia termuda saat itu.
Selama 4 tahun menjabat di negeri Sakura, Presiden SBY kembali memanggilnya untuk bergabung ke Kabinet Indonesia Bersatu II dengan ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan pada Februari 2014.
Pada era Presiden Joko Widodo, Lutfi sempat ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat periode September 2020-Desember 2020.
Lutfi kemudian kembali bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju usai dipanggil Presiden Jokowi untuk kembali menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) RI periode 2020-2024.
Sayangnya, baru dua tahun menjabat sebagai Mendag, Lutfi terkena reshuffle kabinet di tengah kisruh korupsi minyak goreng. Meskipun membantah keterlibatannya, namun Lutfi akhirnya tetap hengkang dari jajaran kabinet Jokowi.
Biodata
Nama lengkap: Muhammad Lutfi, B.A
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 16 Agustus 1969
Jabatan terakhir: Menteri Perdagangan RI (2020-2022)
Pasangan: Bianca Adinegoro
Profesi saat ini: Pengusaha
Kontributor : Dea Nabila