Suara.com - Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur, memberikan pandangannya tentang film dokumenter yang dirilis Watchdog, Dirty Vote. Ia juga tampak mengomentari respons TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menyebut Dirty Vote berisi fitnah.
Melalui akun X atau Twitter, Alissa Wahid mengaku percaya dengan isi dokumenter Dirty Vote. Bukan tanpa alasan. Menurutnya, film itu diisi oleh tiga narasumber yang merupakan pejuang narasumber.
Ketiga narasumber Dirty Vote yang merupakan pakar hukum itu adalah Zaenal Arifin Mochtar, Feri Amsari dan Bivitri Susanti. Alissa pun menilai ketiganya merupakan aktivis Indonesia yang memiliki rekam jejak dan kredibilitas terpercaya.
"Dirty Vote diisi oleh 3 Pejuang Demokrasi yang dihormati oleh para aktivis se-Indonesia. Rekam jejak dan kredibilitas jelas," tulis kakak Yenny Wahid ini dalam cuitannya, Minggu (11/2/2024).
Baca Juga: Ngaku Belum Tonton Film Dirty Vote, Zulhas: Zaman Begini Mana Bisa Curang?
Tak cuma membahas narasumber, Alissa juga mengingatkan bahwa film Dirty Vote diproduksi oleh WatchDog, produsen film dokumenter yang telah meraih penghargaan "Nobel Asia".
Karena itu, kata Alisaa, ia mempercayai isi dokumenter Dirty Vote.
"Diproduksi oleh WatchDoc, produsen film-film dokumenter, penerima penghargaan Magsaysay Award yang dianggap sebagai Nobel Asia. Percaya? Ya iyalah," tandas Alissa Wahid.
Cuitan Alissa Wahid ini langsung ramai dikomentari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya juga telah dibaca 1,5 juta kali dan mendapatkan 46 ribu tanda suka. Tak hanya itu, Alissa juga beberapa kali menimpali keluh kesah warganet di kolom komentarnya.
"Alhamdulilah kalau percaya Ning, semoga juga masih percaya kalau ada pengorbanan dan patungan para relawan kampanye, tak semuanya dapat uang, seperti yang diceritakan kemarin-kemarin," komentar warganet.
Baca Juga: Head to Head Kecakapan Mayor Teddy vs Gian Sitorus, Siapa Paling Mempesona?
"Saya sudah lama percaya kalau para relawan pendukung banyak yang mau bekerja dan keluar dana untuk yang didukung. Tapi juga percaya bahwa masih ada juga yang datang karena mobilisasi. Semoga yang pertama semakin lama akan semakin lebih banyak ya," timpal Alissa Wahid.
"Bu @AlissaWahid, dengan adanya terstruktur, masif, seperti ini, kita rakyat ini bisa apa? Tolong Bu, njenengan yang punya akses kemana-mana," keluh warganet.
"Bisa kita unggah di X, atau ke (laman): Jaga Pemilu, Jaga Suara, Kawal Pemilu, Kawal Suara," jelas Alissa.
"Mendalam dan menggugah, 'Dirty Vote' adalah film dokumenter yang mengungkap instrumen kekuasaan dalam pemilihan umum. Dipersembahkan oleh tiga ahli hukum tata negara, film ini memberikan pandangan yang mendalam tentang tantangan terhadap demokrasi," terang warganet.
Sebagai informasi, film dokumenter Dirty Vote resmi dirilis di YouTube pada Minggu (11/2/2024). Sejak perilisannya, film ini langsung menduduki peringkat pertama trending topic di X atau Twitter. Berdasarkan pantauan Suara.com, "Dirty Vote" sudah dibicarakan lebih dari 500 ribu kali hingga Senin (12/2/2024) siang.