Infografis
Suara.com - Putri sulung Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani hingga kini masih menuntut jawaban atas hilangnya sang ayah.
Anak Wiji Thukul itu juga baru-baru ini ikut hadir dalam kampanye akbar pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertajuk Hajatan Rakyat di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
Seperti sang ayah, Fitri juga merupakan seorang aktivis yang kerap menyuarakan keadilan. Fitri dan sang ibunda, Sipon juga senantiasa menunggu keberadaan Wiji Thukul.
Berikut profil Fitri Nganthi Wani, anak Wiji Thukul.
Profil Fitri Nganthi Wani: Wariskan semangat sang ayah, tagih janji Jokowi
Wiji Thukul dan Sipon dianugerahi dua orang anak, yakni Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah. Adapun Fitri lahir pada 6 Mei 1989 di Surakarta, Jawa Tengah dan melanjutkan perjuangan ayah sebagai seorang aktivis yang bersuara lewat sastra. Sayangnya, Wiji Thukul menghilang dan hingga kini tak tahun rimbanya.
Sipon bersama kedua anaknya, Fitri dan Fajar menanti keberadaan Wiji Thukul dan terus menerus menekan pemerintah untuk bertanggung jawab atas hilangnya sang aktivis.
Fitri bersuara lewat puisi-puisi dan buku yang memuat cerita nasib sang ayah. Putri sulung Wiji Thukul ini merilis buku Selepas Bapakku Hilang dan turut menceritakan bagaimana Wiji Thukul hilang usai vokal mengkritik pemerintah.
Nama Fitri tak hanya dikenal di Tanah Air, sebab ia sempat menjadi pembicara di ASEAN Literary Festival di Jakarta.
Baca Juga: Awalnya Tak Kenal Erina Gudono, Begini Pengakuan Ojol Oji Usai Bonceng Menantu Jokowi
Karya Fitri juga terpilih masuk dalam kurikulum Bahasa Indonesia Regional di Universities Indonesia Language Inituative (RUILI), Australia.
