Apa Itu Aksi Politik Gentong Babi yang Dilakukan Jokowi?

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 09 Februari 2024 | 14:25 WIB
Apa Itu Aksi Politik Gentong Babi yang Dilakukan Jokowi?
Aliansi BEM SI menggelar aksi konferensi pers di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, sembari membawa spanduk Jokowi yang kemudian dibakar. [Suara.com/Faqih] Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman keras terhadap Presiden Jokowi yang dianggap sedang melakukan Politik Gentong Babi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyebut Presiden Joko Widodo sedang melakukan praktik Politik Gentong Babi.

Aliansi BEM SI menggelar aksi konferensi pers di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, sembari membawa spanduk Jokowi yang kemudian dibakar.

Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman keras terhadap Presiden Jokowi yang dianggap sedang melakukan Politik Gentong Babi.

Penyematan istilah tersebut kemudian menimbulkan tanda tanya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Lantas, apa itu Politik Gentong Babi?

Politik Gentong Babi adalah praktik yang dilakukan oleh penguasa untuk mengerahkan sumber daya serta otoritasnya untuk kepentingan pribadi.

"Politik gentong babi adalah massa yang punya otoritas dan sumber daya banyak. Atau, dalam hal ini rezim yang sedang berkuasa itu sedang menghibahkan anggaran sumber dayanya," ujar Bagus Hadikusuma, Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan DIY BEM SI.

Salah satu bentuk aksi Jokowi yang disebut sebagai Politik Gentong Babi adalah bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan menjelang pemilu 2024.

Seperti diketahui, Jokowi mengucurkan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp11,2 triliun yang akan dibagi hingga Maret 2024.

Adapun kucuran bansos yang besar tersebut juga bertepatan di tengah masa kampanye anaknya, Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai cawapres bersama Prabowo Subianto.

Baca Juga: Dikritik Belum Teruji hingga Tak Bisa Kerja, Gibran Ngaku Siap Adu Pikiran dengan Ahok

Sehingga, bansos yang dibagikan tersebut dinilai sebagai bentuk personifikasi agar masyarakat menganggap bantuan tersebut berasal dari Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI