Suara.com - Istilah Cap Go Meh sudah tidak asing lagi saat Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh merupakan tradisi terkait perayaan Tahun Baru Imlek yang dilaksanakan beberapa hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek.
Lalu apa sebenarnya arti Cap Go Meh dan bagaimana kisah awal perayaan Cap Go Meh? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, lihat berikut ini.
Makna Cap Go Meh
Festival Cap Go Meh berlangsung pada tanggal 15 Januari, Tahun Baru Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang berarti malam ke 15. Secara harfiah Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam.
Baca Juga: 40 Twibbon Imlek 2024 Terbaru dengan Desain Kekinian
Sejarah Cap Go Meh dimulai pada abad ke-2 M pada masa Dinasti Han, dinasti kekaisaran Tiongkok (Tiongkok). Tradisi Cap Go Meh kemudian ditularkan ke Indonesia melalui akulturasi oleh masyarakat Tionghoa Peranakan.
Festival Cap Go Meh awalnya dirayakan oleh dinasti Xie Han (206 SM - 221 M), sebagai hari pemujaan Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit Dewa. Upacara ini diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan lunar, yaitu bulan pertama dalam tahun tersebut.
Sebelum berakhirnya Dinasti Han, upacara ini berlangsung secara tertutup dan hanya dapat dilakukan oleh istana kerajaan. Oleh karena itu perayaan ini masih belum banyak diketahui orang. Upacara ini wajib dilakukan pada malam hari, sebagai persiapan penyalaan lampu sejak matahari terbenam hingga keesokan harinya. Inilah sebabnya mengapa lampion menjadi dekorasi yang tidak terpisahkan saat perayaan Tahun Baru Imlek dan perayaan Cap Go Meh.
Ketika Dinasti Han menguasai Tiongkok, perayaan ini mulai banyak dirayakan oleh masyarakat. Festival ini adalah saat di mana orang-orang bersenang-senang. Saat malam tiba, masyarakat akan turun ke jalan untuk menyaksikan tarian Naga dan Singa. Mereka juga akan berkumpul untuk memainkan berbagai permainan sambil menyantap makanan khusus berbentuk bola bernama Yuan Xiao.
Baca Juga: Hukum Makan Kue Keranjang Imlek bagi Umat Muslim
Menurut pakar budaya Tionghoa Kalimantan Barat Lie Sau Fat, ada versi lain mengenai sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh. Selain ada kaitannya dengan dinasti Han, Cap Go Meh juga konon merupakan bagian dari cerita rakyat dinasti Tung Chu (770 SM - 256 SM), terutama ketika para petani memasang lampion yang disebut Chau Thien Can di sekitar ladang pada tanggal 15 tahun berikutnya. Tujuan pemasangan lampion ini adalah untuk mengusir hama dan hewan perusak tanaman. Pada saat ini, para petani juga mengamati perubahan nyala api lentera, guna mengetahui cuaca di tahun mendatang.
Di atas adalah penjelasan menarik tentang Cap Go Meh 2024 serta sejarah singkatnya. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama