Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belakangan ini kembali jadi sorotan. Ahok jadi bahan perbincangan setelah menyampaikan pendapatnya jika Prabowo Subianto tidak layak untuk dipilih sebagai presiden lantaran sifat emosionalnya. Hal ini pun membuat banyak publik mengungkit momen Ahok ngamuk saat jadi pemimpin.
Dalam sebuah acara, mantan Gubernur DKI jakarta itu menyinggung soal kesehatan bagi pemimpin yang ingin memegang jabatan sebagai presiden. Ahok menilai bahwa Prabowo mempunyai riwayat kesehatan yang tak baik serta sifat yang mudah marahnya, dianggap tak cocok untuk jadi presiden.
Tak sampai di situ, ia juga mengemukakan bahwa Gibran Rakabuming Raka kemungkinan akan mengambil alih posisi presiden apabila Prabowo dikemudian hari menghadapi sejumlah masalah kesehatan.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja. Nah ini presiden lho, dan lagipula kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik,” ungkap Ahok.
Baca Juga: Survei Pilpres 2024 Versi Alvara: Prabowo-Gibran Jadi Jawara, Ganjar-Mahfud Keok di Banten
Pernyataan Ahok ini mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat. Banyak yang setuju dengan pernyataan mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ini. Namun tak sedikit yang menganggap bahwa Ahok kacang lupa kulit.
Pasalnya semasa memimpin DKI Jakarta, Ahok dikenal suka marah-marah. Bahkan, ia tak segan memarahi bawahnnya karena dikerjanya tak sesuai di depan umum.
Pernyataannya yang berbanding terbalik dengan sikapnya saat jadi pimpinan tersebut lantas jadi perbincangan warganet. Bahkan, momen Ahok ngamuk saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu pun kembali diungkit.
Momen Ahok Ngamuk Saat Jadi Pemimpin
Berikut ini adalah beberapa momen yang memperlihatkan Ahok ngamuk saat jadi pemimpin seperti dirangkum Suara.com dari berbagai sumber:
Baca Juga: Ahok Bongkar Lokasi IKN Jokowi Berbeda Dengan Cita-Cita Soekarno: Bukan di Kaltim
1. Ahok Murka Saat Wali Kota Jakbar Salah Gusur
Andre, seorang warga di Kelurahan Krendeng, Tambora, Jakarta Barat, sempat mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat itu, tatkala dirinya menjadi korban salah gusur rumah. Usai mengecek beberapa dokumen terkait, Ahok naik pitam dan langsung menelepon Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi.
"Eh Pak Wali, kamu kok bongkar-bongkar rumah orang. Salah alamat lagi. Ini ada pengaduan, saya lihat kamu ngaco. Nanti urus sama orang saya ini, tanyain sama dia yang mana. Sertifikatnya di mana, yang dibongkar di mana," kata Ahok kesal.
"Jangan jadi centeng-centeng orang lu," lanjut Ahok.
2. Ahok Kesal KJP untuk Karaoke
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah menemukan kasus penyelewengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), salah satunya digunakan untuk karaoke. Mendengar adanya laporan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan juga Bank DKI Jakarta, Ahok pun tak bisa menutupi kemarahannya.
"Saya minta hari ini langsung lapor polisi saja. KJP kan harusnya digunakan untuk belanja di luar yang ditentukan," ujar Ahok, di Balai Kota, pada Senin, 3 Agustus 2015 silam.
3. Ahok Marahi Pemilik Hotel
Selanjutnya, Ahok juga pernah marah saat baru saja sampai di Balai Kota Jakarta. Dia dihadang oleh pemilik hotel yang protes lantaran tempat usahanya ditutup.
Pemilik dari Penthouse Hotel, Handoyo dan sejumlah rombongan langsung menghampiri Ahok yang saat itu baru saja turun dari mobilnya. Handoyo mengaku keberatan lantaran pemprov tak memperpanjang izin usaha hotel miliknya.
Pada awalnya, Ahok dengan sabar mendengarkan keluhan itu. Dokumen yang diberikan kepadanya juga sempat ia baca sendiri. Namun itu hanya berlangsung beberapa saat. Tak berselang lama, wajah Ahok pun memerah, sesekali juga memukul dokumen yang ia pegang di tangan kirinya.
"Jangan-jangan bapak nih enggak bayar pajak sebesar 10 persen. Itu duit rakyat yang dititip ke bapak lho," kata Ahok.
"Jadi saya harus bagaimana, lobi dengan siapa?" Timpal Handoyo.
4. Marah kepada Transjakarta
Diektahui, bus Transjakarta koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh Atas pernah menabrak beberapa pengguna jalan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Bus Transjakarta yang diduga mengalami rem blong tersebut menabrak 4 sepeda motor dan juga 4 mobil serta seorang pejalan kaki.
Mendengar kabar itu, Basuki Tjahaja Purnama angsung naik pitam. Dia mengklaim, bahwa bus edisi lama Transjakarta yang saat itu masih terus beroperasi sudah tak layak lagi digunakan untuk melayani masyarakat.
"Itu mesti ganti. Makanya saya bilang semua bus itu enggak bisa lagi dipakai, ganti yang baru, yang kualitasnya baik," tegas Ahok saat berafa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Senin, 22 Juni 2015 silam.
Ahok mengungkapkan, bahwa buruknya komponen dan suku cadang di dalam bus Transjakarta lamtaran servis tidak dikerjakan dengan baik. Lebih lanjut, ia menilai bahwa para operator bus hanya menerima uang servis namun tidak digunakan dengan semestinya.
5. Kesal Aksi Mogok Metro Mini
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini juga pernah mengungkapkan kekesalannya karena aksi awak Metro Mini yang mogok kerja setelah 1.600 armada tersebut dikandangkan lantaran tak layak jalan. Ahok dengan kesal meminta agar Metro Mini tak usah sekalian beroperasi.
"Enak banget. Saya minta pengemudi pemilik Metro Mini tolong mogok selama-lamanya saja," kata Ahok saat di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Menurutnya, armada Metro Mini kala itu lebih banyak yang tak layak jalan. Sehingga yang dirugikan adalah para penumpang. Belum lagi, saat petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang harus merazia setiap Metro Mini yang aktif masih beroperasi.
"Saya senang banget kalau mereka mogok. Jadi enggak usah ditangkap, sudah mogok," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.
6. Marah Harga Buku di Pameran Lebih Mahal
Ahok pernah marah besar ketika membuka pameran buku yang berada di JakBook and Education Fair pada 2015 silam. Ia mendapati harga buku yang dijual di pameran tersebut justru jauh lebih mahal dari pada harga pasarannya. Padahal, pameran tersebut ditujukan untuk para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Kemarahan Ahok ini bermula dari aduan sekelompok warga di Balai Kota soal keluhan mahalnya barang-barang pameran yang dijual. Dia kemudian meminta beberapa orang bawahannya untuk memeriksa langsung dan didapati laporan itu benar.
"Kalau bapak sampaikan tadi di sini lebih murah, mohon maaf Pak Tatang (Ketua Panitia pameran saat itu) bohong," kata Ahok saat sambutan di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin, 27 Juli 2015.
Ucapan Ahok itu langsung disambut tepuk tangan dari sejumlah pengunjung dan warga pemegang KJP yang turut hadir dalam acara. Seperti biasa wajah Ahok pun langsung memerah. Dia sempat berhenti sejenak seakan menahan amarahnya.
7. Ahok Marah Soal PKL
Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (UMKMP) DKI Jakarta membuat pernah Ahok murka. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat kesal karrna dinas UMKMP dinilai tak mampu meningkatkan kualitas pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Jakarta.
"Saya kesal sekali sama UMKMP. Saya minta sejak masuk ke sini tolong cari lahan DKI ada bikin tempat jualan bagus. Di Jakarta dagangan pinggir jalan 35% formalin boraks lengkap di Jakarta," ujat Ahok di Balai Kota, Jakarta, pada Jumat, 26 Juni 2015.
"Kalau anak-anak makan ini sampai 20-30 tahun kena kanker," timpalnya.
Sampai pada akhirnya, Ahok menggaet beberapa pihak swasta untuk membangun serta melatih para PKL. Sampai kawasan Lenggang Jakarta pun selesai dibangun di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Demikianlah beberapa momen Ahok ngamuk saat jadi pemimpin. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari