Suara.com - Perayaan Imlek identik dengan dekorasi serba merah serta kental akan budaya Tionghoa. Bila ingin merayakan Imlek tapi masih dengan unsur budaya Indonesia, bisa juga, lho, dengan mengenakan kebaya dan berkain batik. Kuncinya, pilih model kebaya yang paling pas dengan perayaan Imlek.
Pemerhati batik Dave Tjoa menyarankan pilih kebaya janggan untuk digunakan saat oerayaan Imlek. Sebab, kebaya janggan memang memiliki potongan yang mirip dengan baju cheongsam, pakaian wanita Tionghoa, dengan desain kerah tinggi serta kancing menyamping.
"Kebaya janggan punya histori yang panjang. Dilihat dari bentuknya, kebaya janggan sangat cocok untuk event Imlek," kata Dave saat acara bincang fashion etnik bersama Komunitas Perempuan Pelestari Budaya Indonesia di kantor suara.com, Selasa (6/2/2024).
Kebaya janggan telah dipakai oleh perempuan Indonesia sejak tahun 1800-an. Umumnya, kata Dave, kebaya janggan memang berwarna hitam. Namun, seiring berkembangnya zaman, warna kebaya janggan juga dibuat lebih variatif, termasuk merah yang identik dengan Imlek. Agar kesan budaya Indonesia makin kental, Dave menyarankan untuk turut memakai kain batik sebagai bawahan kebaya
Baca Juga: 5 Pernak Pernik Dekorasi Imlek Wajib di Rumah, Tambah Keberuntungan di Tahun Baru
"Kebaya janggan juga ocok digunakan sebagai padupadan untuk berbatik, salah satunya dengan kain batik tiga negeri," imbuhnya.
Menurut Dave, batik tiga negeri termasuk favorit kebanyakan kaum hawa. Nama tiga negeri memang menggambarkan sejarah pembuatan batik tersebut yang merupakan perpaduan Solo, Lasem, dan Pekalongan. Serta didesain dengan tiga warna yakni, cokelat, merah, dan biru yang juga didapat dari tiga daerah tersebut.
Itu sebabnya, kain batik dinilai cocok untuk dipadupadankan dengan kebaya janggan yang identik dengan warna hitam.
"Walaupun pencampuran dua budaya, tapi tidak meninggalkan sejatinya batik Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Faktor Jokowi, Kelompok Perempuan Tionghoa Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024