Benarkah Soekarno Ingin Ibukota Pindah ke Kalimantan Tengah? Ahok Sebut Seharusnya Bukan di Kaltim

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 Februari 2024 | 13:18 WIB
Benarkah Soekarno Ingin Ibukota Pindah ke Kalimantan Tengah? Ahok Sebut Seharusnya Bukan di Kaltim
Desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ibu kota negara baru (instagram.com/nyoman_nuarta) - Benarkah Soekarno Ingin Ibukota Pindah ke Kalimantan Tengah? Ahok Sebut Seharusnya Bukan di Kaltim
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terlepas dari persoalan itu, mari kita lihat jejak sejarah yang dapat menjawab benarkah Soekarno ingin ibukota pindah ke Kalimantan Tengah sesuai pernyataan Ahok?

Mengutip dari berbagai sumber sejarah, pada 17 Juli 1957, Presiden Soekarno melakukan peletakan batu pertama pembangunan kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dibangunlah sebuah tugu setinggi kurang lebih lima meter dengan maskot sebuah guci. Tugu itu dinamai Dewan Nasional, berlokasi di Museum Bahagai, jalan Tjilik Riwut Km 2 Palangkaraya. 

Tugu tersebut sampai kini menjadi bukti sejarah bahwa Soekarno memiliki gagasan awal membangun ibukota negara Indonesia di kota tersebut.

Tugu tersebut diresmikan oleh Roeslan Abdulgani pada 1958. Posisi tugu tersebut, sejak awal merupakan sebagai penanda lokasi calon ibukota negara Indonesia di masa depan. 

Akan tetapi, cerita Soekarno menjadikan tugu tersebut sebagai posisi ibukota Indonesia di masa depan dibantah oleh sejarawan JJ Rizal. Ia membenarkan jika Soekarno pernah menyambangi kota tersebut untuk menjadikannya sebagai ibukota, tetapi hal itu dibatalkan karena dinilai tidak tepat juga. 

Namun, Soekarno memang memiliki rencana untuk membagi beban Jakarta sebagai ibukota. Ia ingin membagi wajah muka nasionalisme tidak hanya di Jakarta. 

Palangkaraya merupakan salah satu contoh wajah muka yang dapat menyokong Jakarta sebagai ibukota. Pada akhirnya Soekarno berketetapan hati menjadikan Jakarta sebagai ibukota.

Sebab tak ada kota lain yang memiliki identitas seperti Jakarta yang menjadi wadah pertumbuhan nasionalisme di Indonesia. Jakarta adalah ibukota politik, tak tergantikan. 

Baca Juga: Pernyataan Ahok Soal Jokowi Tak Bisa Kerja Bukan Pepesan Kosong, Buktinya Ada di Kampung Deret hingga MRT Jakarta

Buktinya adalah Jakarta memiliki bangunan-bangunan simbolik sepeti Monumen Nasional (Monas), Kompleks Senayan dan Gelora Bung Karno, serta masjid istiqlal. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI