Contoh Pidato Isra Miraj untuk Sambutan Acara, Ingatkan Makna Dibalik Perjalanan Rasullullah

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 Februari 2024 | 11:03 WIB
Contoh Pidato Isra Miraj untuk Sambutan Acara, Ingatkan Makna Dibalik Perjalanan Rasullullah
Ilustrasi ceramah, khutbah, contoh pidato Isra Miraj (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pidato Isra Miraj biasanya disusun dengan berdasarkan tema tertentu. Misalnya ada yang berdasarkan tema hikmah peristiwa Isra Miraj, ada juga yang menggunakan tema amalan-amalan yang dapat dikerjakan umat Islam untuk menyambut Isra Miraj. Ada banyak contoh pidato Isra Miraj yang bertemakan hal-hal tersebut di atas. 

Jika kamu mencari contoh pidato Isra Miraj yang ada dalilnya, kamu bisa melihat contoh teks pidato di bawah ini. Teks ini cocok juga untuk dijadikan referensi lomba atau untuk ceramah agama. 

Contoh pidato Isra Miraj bertemakan hikmah peristiwa Isra Miraj dapat disimak di bawah ini.

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa Asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuluh, La nabiya ba'dah.

Baca Juga: Malam Isra Miraj Baca Apa Saja? Ini Doa, Dzikir dan Tata Cara Mengerjakannya

Alhamdulilah 3x segala puji kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad saw. Allah Swt telah bermurah hati melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul pada hari ini melaksanakan peringatan Isra Miraj dalam keadaan sehat tanpa kekurangan apapun. 

Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga syafaatnya yang kita nanti-nantikan dapat menyalamatkan kita semua dari api neraka. 

Hadirin yang berbahagia, setiap tanggal 27 rajab kita memperingati peristiwa besar Isra Miraj. Hikmah peristiwa Isra Miraj dapat kita rasakan sampai beribu-ribu tahun setelah kejadiannya. 

Pada malam Isra Miraj, Nabi Muhammad melaksanakan perjalanan singkat, perjalanan Isra dari Ka'bah ke Baitul Maqdis di Palestina. Nabi juga mengalami Mikraj, perjalanan naik ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis. 

Sebelum mengalami perjalanan Mikraj, Jibril menawari Rasullullah untuk memilih antara minum anggur atau susu. Rasul memilih susu. Jibril berkata, "Engkau telah memilih fitrah." Susu memiliki makna kemurnian, menandakan Islam sebagai jalan untuk keselamatan yang murni dunia dan akhirat. 

Baca Juga: Doa Pembuka dan Penutup Acara Isra Miraj, Agar Kegiatan Berjalan Lancar

Kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa tersebut, bahwasanya agama Islam adalah agama yang dapat menyelamatkan kita semua dari siksa dunia dan juga akhirat. Selanjutnya, Nabi mengalami perjalanan Mikraj, yaitu naik ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis. Dalam perjalanan itu, Nabi mendapatkan perintah melaksanakan salat. Disebutkan bahwa awalnya perintah salat dilaksanakan 50 kali dalam sehari, tetapi atas saran Nabi Musa, Nabi meminta keringanan dan akhirnya kewajiban salat menjadi hanya 5 kali sehari. 

Hadirin yang berbahagia dari peristiwa ini kita dapat mengambil hikmah bahwasanya kita harus malu jika tidak dapat melaksanakan salat lima kali sehari karena kita telah mendapatkan keringanan. Keringanan salat dari 50 kali menjadi 5 kali sehari sebenarnya sudah menandakan bahwa kita adalah umat yang perengek dan pemalas, kita harus malu dengan budaya tersebut. Kita haruslah menjadi umat yang rajin, tidak hanya dalam ibadah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Salat adalah simbol perintah di mana kita dapat menghindarkan diri dari perbuatan keji dan mungkar akibat memelihara kemalasan dan menjadi perengek sepanjang hidup. 

Peringatan itu tersirat dalam Surah Al-Ankabut ayat 45 berikut ini.

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ 

Utlu maa uuḥiya ilaika minal-kitaabi wa aqimiṣ-ṣalaah(ta), innaṣ-ṣalaata tanhaa ‘anil-faḥsyaa'i wal-munkar(i), wa lażikrullaahi akbar(u), wallaahu ya‘lamu maa taṣna‘uun(a). 

Artinya, "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Demikian yang dapat saya sampaikan dalam memperingati hari Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. Semoga peristiwa Isra Mikraj senantiasa dapat menjadi momen peringatan kita semua agar menjadi umat Islam yang rajin, terampil, dan dapat melaksanakan kebaikan-kebaikan untuk keselamatan dunia dan akhirat sesuai perintah-perintah Allah Swt dan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad saw. 

Demikian itu contoh pidato Isra Miraj. Semoga dapat menginspirasi kamu membuat isi pidato yang lebih bermakna.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI