Suara.com - Pejabat tinggi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mengaku dihubungi oleh oknum polisi.
Sosok tersebut tak lain adalah Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindiarto. Pria yang akrab disapa Ferdinan itu mengungkap pengalamannya kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Ia sempat dihubungi oleh sosok yang mengakui dirinya sebagai seorang polisi. Sosok itu meminta Ferdinan untuk membuat video yang mengapresiasi kinerja Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
Tak cukup di situ, Ferdinan diminta untuk membuat pernyataan bahwa Pemilu diselenggarakan untuk mencari penerus Jokowi.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Wong Cilik Mengatakan Prabowo dan Jokowi Bersatu Berkah Bagi Kita
Ferdinan kini telah melaporkan sosok tersebut kepada kepolisian setempat di Semarang.
Lantas, siapa sosok rektor Unika Soegijapranata sehingga bisa menjadi target panggilan telepon misterius?
Profil Rektor Unika Soegijapranata: Akademisi bidang psikologi
Tak diketahui alasan Ferdinan bisa menjadi target panggilan misterius bernuansa politik. Ditambah lagi, Ferdinan bukan berasal dari latar belakang politik, melainkan dari bidang psikologi.
Mengutip laman resmi Unika Soegijapranata, pria yang bernama lengkap Ferdinandus Hindiarto tersebut lahir di Klaten. Ia diberi amanah untuk menjabat Rektor Periode 2021-2025, menggantikan Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC.
Baca Juga: Soal Sunat Anggaran Kementerian Demi Bansos, Sri Mulyani Jadi Kambing Hitam?
Ferdinan mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 1995 serta berhasil menyabet ijazah S1. Ia juga berhasil memperoleh gelar Magister dan Doktor di perguruan tinggi yang sama.
Selain menjabat sebagai seorang rektor, Ferdinan juga mengajar mahasiswa Magister Psikologi di Unika Soegijapranata.
Pria kelahiran Klaten ini mengampu berbagai mata kuliah S2 seperti Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Organisasi.
Ferdinan bukan satu-satunya yang diminta bikin video apresiasi Jokowi
Ferdinan mengaku bahwa dirinya dihubungi oleh oknum polisi tersebut sejak Jumat (2/2/2024) yang lalu.
Sosok oknum polisi tersebut mengklaim dirinya mendapat instruksi Polda Jateng untuk menghubungi Ferdinan. Adapun Ferdinan mengabaikan pesan tersebut namun sontak ditelepon pada Senin (5/2/2024).
Terpisah, Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD pada Senin (5/2/2024) mengungkap ada operasi yang serupa untuk menghubungi petinggi kampus seperti Ferdinan.
Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta mengungkap dirinya menerima laporan bahwa ada upaya untuk menekan para rektor di Tanah Air.
Eks Menko Polhukam tersebut menyebutkan adanya operasi untuk menekan rektor membuat testimoni kinerja Jokowi.
Mahfud menjelaskan, para petinggi kampus tersebut diminta untuk membuat pernyataan bahwa Jokowi adalah seorang negarawan yang baik dan mampu mengatasi krisis negara.
Tak cukup di situ, para petinggi kampus juga diminta untuk mengapresiasi upaya Jokowi dalam mempersiapkan Pemilu 2024.
Kontributor : Armand Ilham