Ria Ricis Trauma Punya Anak Gegara Teuku Ryan, Psikolog Kasih Tanggapan Menohok: Stop Drama!

Selasa, 06 Februari 2024 | 11:39 WIB
Ria Ricis Trauma Punya Anak Gegara Teuku Ryan, Psikolog Kasih Tanggapan Menohok: Stop Drama!
Potret Mesra Ria Ricis dan Teuku Ryan (Instagram/@teukuryantr)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prahara rumah tangganya dengan Teuku Ryan tampaknya menimbulkan trauma mendalam untuk Ria Ricis. Bahkan adik Oki Setiana Dewi itu sampai mengaku trauma mempunyai anak.

Bismillah latihan punya anak banyak,” ujar Ricis di unggahan Instagram-nya kala berfoto bersama Ryan dan banyak anak kecil, dikutip pada Selasa (6/2/2024). “Eh ga jadi. Trauma.”

Meskipun unggahan itu membuat Ricis dibanjiri dukungan, psikolog Rose Mini justru mengecam keras. Pasalnya ungkapan itu berpotensi menyakiti perasaan anak Ricis, Cut Raifa Aramoana, di masa depan.

Kisah Cinta Ria Ricis dan Teuku Ryan (instagram/@riaricis1795)
Kisah Cinta Ria Ricis dan Teuku Ryan (instagram/@riaricis1795)

“Enggak semua hal yang karena rasa tak nyaman itu jadi trauma. Kalau nggak nyaman ya nggak nyaman aja, nggak usah sampai ke trauma gitu,” ujar psikolog yang juga akrab disapa Bunda Romi tersebut, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.

Baca Juga: 5 Konten YouTube Ria Ricis yang Kontroversial, dari Ajak Moana Naik Jetski sampai Judul Bernuansa Dewasa

“Tapi intinya gini, kalau orang trauma terhadap anak, hati-hati, kasihan anak ini. Pada satu titik anak itu bisa melacak kembali apa yang sudah ditulis oleh ayah atau bundanya, itu kemudian dia inget bahwa kehadiran dia membuat trauma. Pertanyaan saya, apa itu betul trauma atau tidak?” imbuhnya.

Bunda Romi mendorong setiap orang tua untuk lebih dewasa menyikapi masalah dengan pasangannya supaya tak melibatkan anak. Bunda Romi juga menyayangkan Ricis yang justru mengumbar masalahnya di media sosial, padahal jejak digital tidak akan hilang sampai kapanpun.

“Sebaiknya kalau Anda merasa nggak nyaman, tidak enak, dia perlu mencurahkan isi hatinya, cari orang yang tepat untuk bisa mengolah itu dengan cara berdiskusi. Misalnya pergi ke ustazah tertentu, atau pergi ke pakar tertentu, ke psikolog, psikiater kah, untuk melihat cara berpikir yang baik itu seperti apa,” ucap Bunda Romi.

“Kalau misalnya merasa punya masalah dengan pasangan, ya dengan pasangan aja masalahnya, bukan dikatakan trauma memiliki anak,” imbuhnya menegaskan.

Namun Bunda Romi juga tak menampik adanya kecenderungan seseorang untuk berusaha mencari simpati di media sosial, termasuk membuat sedikit drama atas masalah yang sedang dialaminya.

Baca Juga: Bukan Ria Ricis, Terkuak Satu-satunya Perempuan yang Dicintai Teuku Ryan

“Juga harus dilihat apakah ini memang betul isi hatinya atau sekadar konten,” jelas Bunda Romi. “Jadi agak sedikit drama lah istilahnya. Kalau menurut saya, stop dramanya, hadapi kenyataan, kembali kepada poinnya yaitu punya masalah apa dengan si suami.”

“Enggak bisa di dalam suatu rumah tangga semau maunya kita, maunya si Ibu atau Ayah, tetapi keduanya harus saling berimbang,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI