Bahlil Lahadalia Disebut Bodoh oleh Profesor UI, Ini Prestasi dan Riwayat Pendidikan Menteri Investasi

Selasa, 06 Februari 2024 | 10:44 WIB
Bahlil Lahadalia Disebut Bodoh oleh Profesor UI, Ini Prestasi dan Riwayat Pendidikan Menteri Investasi
Bahlil Lahadalia saat di arena debat keempat yang digelar di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menjadi sorotan baru-baru ini. Hal itu berawal dari seorang profesor di  Universitas Indonesia (UI) menyebut dirinya bodoh karena statemen yang Bahlil keluarkan bahwa Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto karena permintaan Ketum Gerindra tersebut.

Nama Bahlil sampai trending di beberapa platform media sosial. Bahlil yang merupakan satu dari sekian menteri yang mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran ini ternyata memiliki perjalanan hidup yang berlika-liku.

Sebelum ditunjuk menjadi Menteri Investasi di Kabinet Indonesua Maju di bawah Joko Widodo, Bahlil menjalani kehidupan yang tak mudah. Dari segi pendidikan pun ia harus berjuang lebih. Namun keterbatasan mendongkrak dirinya untuk lebih kreatif dan berhasil memiliki usaha besar.

Lantas bagaimana riwayat pendidikan pria 48 tahun ini termasuk prestasinya selama ini?. Apakah memang sesuai seperti yang dikatakan seorang profesor dari UI tersebut?.

Riwayat pendidikan

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada 7 Agustus 1976. Dalam pendidikannya dari jenjang SD, Bahlil bersekolah di SD 1 Seram Timur.

Melanjutkan ke jenjang SMP ia bersekolah di SMPN 1 Seram Timur dan meneruskan jenjang SMA di SMA Yapis Fak Fak, Papua Barat.

Melihat bahwa pendidikan menjadi penting bagi Bahlil meski dari keluarga yang sederhana, ia terbang ke Jayapura melanjutkan pendidikannya di STIE Port Numbay.

Meski mengenyam pendidikan di Tanah Air, nyatanya Bahlil bisa menjadi sosok yang berhasil dengan berjuang keras. Ia melihat ada peluang besar di organisasi seperti HMI dan HIPMI. Hal itu ia manfaatkan hingga mengenal teman yang membuatnya tertarik menjadi pengusaha.

Baca Juga: Bahlil Sindir Tom Lembong: Pimpin BKPM Merasa Jadi Menteri Investasi

Prestasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI