Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Terawan Agus Putranto, jadi sorotan saat ia berada di antara pendukung pasangan Prabowo-Gibran saat debat calon presiden di JCC, Senayan, Jakarta. Menanggapi kehadiran Terawan, Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengonfirmasi bahwa Terawan memberikan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 2.
"Ya, Pak Terawan mendukung kami," kata Nusron di JCC, Senayan, Minggu (4/2/2024).
Ditanya lebih lanjut mengenai jabatan apa yang akan diberikan kepada Terawan di TKN, Nusron belum memastikan.
"Ya, pokoknya mendukung lah. Yang mendukung kan nggak harus ditempatkan," kata Nusron.
"Ya, ke depannya kan soal nanti itu. Yang jelas beliau mendukung gagasan Pak Prabowo," sambungnya.
Sosok dokter Terawan saat menjabat memang kerap mendapat banyak sorotan. Ada sejumlah kontroversi terkait dokter Terawan yang menjadi ramai dibahas. Lantas apa saja itu?
Metode Terapi Cuci Otak
Salah satu kontroversi utama yang menyebabkan pemecatan Dokter Terawan adalah penggunaan metode cuci otak pada pasien dengan menggunakan radiologi intervensi. Meskipun Dokter Terawan telah menerapkannya sejak tahun 2003 untuk mengobati stroke, metodenya masih menjadi perdebatan di kalangan praktisi medis.
Larangan Penggunaan Masker
Baca Juga: Dalam Closing Statement Debat Terakhir, Prabowo Sampaikan Maaf kepada Paslon 1 dan 3
Dokter Terawan juga menjadi kontroversial terkait larangan penggunaan masker pada awal masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Pada konferensi pers di Rumah Sakit Penyakit Infeksi pada 2 Maret 2021, Dokter Terawan memarahi wartawan yang menggunakan masker. Pernyataannya dinilai keliru, terutama mengingat pentingnya penggunaan masker dalam mencegah penyebaran virus.
Pemecatan dari Jabatan Menteri Kesehatan
Dokter Terawan dipecat dari jabatan Menteri Kesehatan karena serangkaian kesalahan, termasuk penyerapan anggaran yang lambat dan kritik terhadap ketidakresponsifannya terhadap persoalan Covid-19.
Gagasan Vaksin Nusantara
Dokter Terawan juga menjadi kontroversial karena menggagas vaksin Nusantara berbasis sel dendritik untuk melawan Covid-19. Gagasan ini melibatkan merangsang sistem imun dengan menambahkan sel dendritik tambahan pada pasien Covid-19.
Pemecatan dari Keanggotaan IDI Dokter Terawan dipecat dari keanggotaan IDI karena pelanggaran kode etik kedokteran. Surat pemecatan tersebut mencatat bahwa Dokter Terawan diberhentikan sementara pada 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019, dan kemudian dipecat secara resmi pada 26 Maret 2022.
Inilah beberapa kontroversi terkait Dokter Terawan yang masih menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat.