Tora Sudiro Sebut Miliki Sindrom Tourette, Seberapa Bahaya Kelainan yang Serang Sistem Saraf Ini?

Kamis, 01 Februari 2024 | 13:43 WIB
Tora Sudiro Sebut Miliki Sindrom Tourette, Seberapa Bahaya Kelainan yang Serang Sistem Saraf Ini?
Aktor Tora Sudiro saat memerankan karakter preman. (Instagram/@t_orasudi_ro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Tora Sudiro baru-baru ini mengaku tengah mengidap penyakit Sindrom Tourette. Penyakit yang menyerang sistem saraf ini diakui bakal mengganggunya ketika beraktivitas. Kendati begitu, suami Mieke Amalia tersebut baru merasakan di tahap yang ringan.

Lantas, apakah penyakit ini cukup berbahaya bagi seseorang?. Lalu dapatkah disembuhkan dengan pengobatan tertentu?.

Mengutip dari siloamhospitals.com, Kamis (1/2/2024), penyakit yang dapat dialami oleh seseorang di bawah usia 18 tahun ini merupakan salah satu kelainan atau gangguan syaraf di dalam tubuh manusia.

Kondisi tersebut memaksa seseorang tak kuasa mengendalikan gerakan-gerakan spontan yang terjadi di dalam tubuh bahkan ketika berbicara.

Baca Juga: Idap Sindrom Tourette, Akting Ternyata Jadi Hal Berat Bagi Tora Sudiro

Pada kasus yang terlihat di lingkungan masyarakat, Sindrom Tourette ini bisa berupa perkataan berulang, bagkan gerakan kaki, tangan dan wajah sekalipun.

Penyebab dari Sindrom Tourette sendiri belum sepenuhnya ditemukan. Meski begitu ada beberapa indikasi mulai dari kelainan pada gen, kelainan pada zat kimia otak dan fungsi basal ganglia.

Pada kasus tertentu bisa dimulai dari gangguan kehamilan ketika calon ibu mengalami stres selama mengandung. Ada juga yang terpicu karena proses kelahiran atau persalinan yang cukup lama.

Namun tak dipungkiri, bagi pengidap yang memiliki keluarga dengan gangguan yang sama, hal itu akan dirasaka kepada keturunannya.

Melansir dari alodokter.com, gangguan atau kelainan syaraf ini nyaris belum ada yang berhasil disembuhkan. Bukan tanpa alasan, kelainan gen bisa menjadi pemicu yang tak bakal bisa dihilangkan.

Baca Juga: Penelitian: Penjahat Siber Meluncurkan 411.000 File Berbahaya Setiap Hari pada 2023, File Ini Paling Berisiko

Solusinya adalah mengurangi gejala dan mengendalikan gerakan yang berlebihan ketika seseorang mengalami Sindrom Tourette yang berlebihan.

Hal itu bisa dilakukan mulai dari terapi lewat psikoterapi. Mulai dari hipnoterapi, relaksasi hingga meditasi.

Di sisi lain, ada juga penggunaan obat tertentu. Obat seperti antidepresan, antipsikotik atau antikonvulsan bisa menjadi alternatif untuk mengendalikan Sindrom Tourette.

Berbicara seberapa bahayanya penyakit ini, memang tak menjadi bahaya atau bahkan menimbulkan kematian. Adanya kelainan saraf hanya membuat si pengidap cukup kesulitan untuk beraktivitas. Meski tak bisa disembuhkan Sindrom Tourette bisa dikendalikan oleh si pengidapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI