Suara.com - Aktivis sekaligus politikus PDIP, Adian Napitupulu kembali disorot usai balihonya sebagai calon legislatif (caleg) viral. Pasalnya, dalam baliho tersebut wajah Adian Napitupulu dinilai sangat berbeda sehingga membuatnya menjadi perhatian masyarakat.
Usai kasus baliho ini juga membuat nama Adian Napitupulu kembali menjadi perhatian. Pasalnya, Adian Napitupulu merupakan sosok aktivis yang sangat dikenal di zamannya. Sejak kuliah, Adian Napitupulu juga sangat vokal dalam membahas isu-isu pemerintahan. Oleh sebab itu, sosoknya juga dinilai sangat sangar di lapangan sejak muda.
Namun, rupanya di balik sifatnya itu, Adian Napitupulu memiliki sebuah ketakutan dalam dirinya, yakni melihat anak-anaknya beranjak dewasa. Dalam ceritanya, Adian Napitupulu mengaku, khawatir melihat putrinya beranjak dewasa. Apalagi putrinya juga sudah mulai pandai memilih pakaian yang dikenakannya.
“Saya kan tidak pernah menjadi perempuan, biasanya cuma melihat perempuan. Ketika kemudian dia sudah mengerti tentang pakaian di usia yang sangat dini, mungkin karena efek YouTube ya efek YouTube apa segala macam. Tapi di sisi lain itu mengkhawatirkan buat saya ya,” ungkap Adian Napitupulu dalam video yang diunggah KANAL Youtube Happy Parenting Novita Tandry, dua tahun lalu.
Adian Napitupulu mengatakan, alasan dirinya takut ini karena ia tahu bagaimana sifat seorang laki-laki. Hal ini yang membuatnya takut anak perempuannya itu mendapat hal-hal buruk dari teman laki-lakinya.
“Saya berpengalaman menjadi laki-laki, saya tahu bagaimana bisa dibilang ngibul-ngibulnya lah makannya saya bilang ke tanggung jawab ke istri untuk bantu mengawasi dan saya berpikir dia akan lebih mengerti karena dia perempuan,” sambungnya.
Bukan hanya itu, dalam menjaga anak-anaknya ini, Adian Napitupulu juga menerapkan keterbukaan kepada anak-anaknya. Baginya, orang tua harus dekat dan menjadi tempat bercerita kepada anak. Bagi Adian Napitupulu, orang tua harus menjadi tempat bercerita anak dibandingkan ke orang lain.
Adian Napitupulu juga menyampaikan, orang tua penting untuk bisa membuat anaknya merasa nyaman. Dengan begitu, anak akan jauh lebih terbuka kepada orang tuanya.
“Kita harus bisa jadi teman mereka. Lebih baik mereka bertanya dan bercerita ke kita dibandingkan bertanya dan cerita ke orang lain. Kemudian membuat mereka nyaman bercerita seperti itu soalnya saya tidak mau dia mencari jawaban dari orang lain. Justru orang tua jadi jawaban,” kata Adian Napitupulu.
Baca Juga: Rina Nose Ogah Menderita Hanya Demi Turuti Desakan Harus Punya Anak