Suara.com - Viral foto baliho Adian Napitupulu yang diedit membuat publik kembali mengenang sosok aktivis 98 itu. Baliho editan itu jadi sorotan lantaran sosok Adian Napitupulu terlihat jauh lebih muda dan berbeda dengan aslinya. Pada sisi bawah wajahnya tertulis kalimat "BERJUANG UNTUK RAKYAT TANPA KERAGUAN!".
Seperti diketahui, Adian Napitupulu selama ini selalu identik dengan kacamata hitam, rambut gondrong dan jaket kulit. Tapi dalam foto baliho itu, sosok Adian terlihat lebih rapi sehingga membuat publik pangling.
Menariknya, ternyata potret masa muda Adian Napitupulu tidak jauh berbeda dengan foto di baliho tersebut. Berikut ini adalah kumpulan potret Adian Napitupulu saat masih menjadi aktivis 98, yang kerap dikejar-kejar pemerintah, berdasarkan video yang dibagikan akun TikTok @rahmatramadhan076.
1. Mendebat dengan prajurit TNI
Baca Juga: Riwayat Pendidikan dan Karier Ronald Sinaga, Caleg PSI Viralkan Baliho Adian Napitupulu
Potret ini memperlihatkan lelaki kelahiran Manado, 9 Januari 1971 tersebut begitu percaya diri saat ikut demonstrasi. Mengenakan kacamata berbentuk oval, Adian juga mengenakan sorban untuk menghalau dari panas sinar matahari. Di potret ini, Adian tampak tidak gentar berbicara langsung di depan tentara berseragam loreng yang kuat dugaan merupakan TNI.
2. Berhadapan dengan petugas
Dalam potret ini, terlihat anak lelaki dari pasangan suami istri Ishak Parluhutan Napitupulu dan Soeparti Esther menatap petugas di hadapannya. Ia juga mengenakan slayer biru yang tertulis masukan untuk pemerintah 98 saat Adian menjadi mahasiswa.
3. Pede di depan barisan TNI
Kali ini memperlihatkan Adian Napitupulu muda yang mengenakan pakaian sederhana berupa kemeja lengan panjang yang digulung, dengan sebagian kancing dada di bagian atas terbuka. Lagi-lagi ia mengenakan sorban dan berpose di depan barisan prajurit TNI.
Baca Juga: Siapa Sosok yang Viralkan Baliho Editan Adian Napitupulu? Ternyata Caleg PSI Ini
4. Adian saat berdiskusi
Kali ini memperlihatkan Adian dengan tatapan tajam mengenakan kaus hitam dengan tulisan PENA 98, yang menyiratkan sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah Indonesia. Ia juga mengenakan name tag yang menunjukan bahwa dirinya adalah salah satu panitia diskusi yang bertugas.