Segini Gaji Elwizan Dokter Gadungan yang Tipu Klub Bola, Bonusnya Capai Puluhan Juta

Rabu, 31 Januari 2024 | 15:02 WIB
Segini Gaji Elwizan Dokter Gadungan yang Tipu Klub Bola, Bonusnya Capai Puluhan Juta
Tersangka dokter gadungan PSS Sleman ditangkap di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok dokter gadungan bernama Elwizan Aminudin berhasil meraup jutaan Rupiah dari kedoknya sebagai dokter Tim PSS Sleman dan berbagai tim lokal lainnya.

Penghasilan atau Gaji Elwizan Aminudin tak main-main jumlahnya. Adapun Elwizan bermodalkan ijazah palsu dan ilmu dari internet untuk beraksi sebagai dokter palsu.

Lantas, berapa cuan yang diperoleh sosok dokter gadungan ini?

Modal Google, Elwizan raup puluhan juta Rupiah

Baca Juga: Jejak Jahat Elwizan Aminudin Dokter Gadungan Klub Bola: Palsukan Ijazah, Kiper Timnas Nyaris Jadi Korban

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian membeberkan seluk-beluk aksi Elwizan kepada wartawan di Mapolresta Sleman, Selasa (30/01/2024).

Disebutkan, Elwizan menipu pihak Tim PSS Sleman dengan bermodalkan ijazah palsu yang ia dapatkan dari Google.

Elwizan mendapatkan ijazah palsu yang mengatasnamakan Universitas Syah Kuala Banda Aceh.  Ia sontak mengedit ijazah tersebut dengan memasukkan nama dan fotonya.

Akhirnya, Elwizan berhasil diterima sebagai dokter di tim PSS Sleman. Tak berhenti di situ, Elwizan juga berhasil didapuk menjadi dokter tim Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, dan Madura United.

Elwizan disebut-sebut menerima gaji sebesar Rp 15 juta tiap bulannya dari aksinya sebagai dokter palsu berbagai tim sepak bola Tanah Air. Bahkan, Elwizan juga diberikan bonus yang mencapai Rp25 juta dari PT PSS Sleman.

Baca Juga: Jadi Buronan 3 Tahun, Dokter Gadungan yang Bertugas di PSS Sleman Akhirnya Tertangkap

Ternyata seorang kondektur bus

Keputusan Elwizan untuk menjadi dokter gadungan mengubah hidupnya. Sebab dahulu, Elwizan hanya bekerja sebagai seorang kondektur bus dan hanya menerima sepersekian uang dari gajinya kini.

Elwizan bahkan juga harus menjalankan bisnis sampingan sebagai seorang pemilik toko kelontong.

"Tersangka bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang sambil usaha jual kelontong,” beber AKP Riski Adrian.

Riski juga membenarkan bahwa motif Elwizan menjadi dokter gadungan dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi. Tentu, keputusan Elwizan untuk mengubah 'perjalanan kariernya' bukan merupakan keputusan yang bijak.

Pasalnya, kedoknya sebagai seorang dokter gadungan akhirnya terungkap. Ia kini terancam kurungan penjara maksimal 6 tahun masa tahanan lantaran ide gilanya itu.

“Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan atau pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” pungkas AKP Riski.

Adapun kedok Elwizan Aminudin terungkap saat pihak internal BRI Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) melakukan penelusuran terhadap latar belakang si dokter gadungan itu.

Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menegaskan pihaknya telah menemukan fakta bahwa Elwizan tak terdaftar di  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI).

"Sebelum mencuat di media, kami sudah investigasi. Terutama oleh dokter-dokter Satgas kita di PT LIB untuk verifikasi ke berbagai sumber informasi yang valid soal dokter, memang tidak ada," tulis pernyataan resmi Akhmad Hadian Lukita.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI