Ustaz Solmed Ngaku Tak Bangun Bisnis Rokok Herbal dari Nol, Ini Sosok Penting yang Merintisnya

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2024 | 12:25 WIB
Ustaz Solmed Ngaku Tak Bangun Bisnis Rokok Herbal dari Nol, Ini Sosok Penting yang Merintisnya
Ustaz Solmed dan April Jasmine (Instagram/apriljasmine85)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bermula dari rumah mewah, sumber kekayaan Ustaz Solmed pun terus dikulik. Diketahui bahwa salah satu penghasilan terbesarnya adalah dari bisnis rokok herbal.

Saat berbincang dengan Maia Estianty, terungkap bahwa Ustaz Solmed tak membangun bisnis rokok tersebut dari nol. Rupanya ada sosok kiai di balik bisnis rokok herbal bernama SIN tersebut.

Mulanya suami April Jasmine itu menceritakan awal mula tercetus untuk bisnis rokok pada tahun 2020 lalu. Ia melihat kala itu tetangga yang meminta beras padanya memiliki rokok.

Padahal, harga rokok lebih mahal ketimbang beras. Kejadian itu membuatnya sadar bahwa peluang bisnis rokok cukup menjanjikan.

Baca Juga: Lagi Keliling Rumah Ustaz Solmed, Ekspresi Maia Estianty Jadi Omongan: Kayak Enggak Yakin...

Niatnya untuk menjalankan bisnis rokok pun berjalan mulus setelah ustaz berusia 40 tahun ini bertemu KH. Raden Abdul Malik, pemilik brand rokok herbal SIN.

KH. Raden Abdul Malik lantas memberikan amanah kepada Ustaz Solmed untuk mengelola bisnis rokok herbal tersebut.

"Beliau kasih amanah pegang (SIN), kita pasarkan banyak rokok. Alhamdulillah. Jalanin tuh rokok. Sekarang gue dikasih 'mainan' baru lagi, SIN Kepo. Akhirnya punya uang," ungkapnya, dikutip Rabu (31/1/2024).

Merangkum berbagai sumber, KH. Raden Abdul Malik merupakan Mursyid Tariqah Naqsyabandiyah Al-Husainiyah. Ia memiliki murid berjumlah sekitar 750 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan Malaysia dan Brunei.

Harga rokok herbal SIN milik Ustaz Solmed. (Instagram/@sin_indonesia_official)
Harga rokok herbal SIN milik Ustaz Solmed. (Instagram/@sin_indonesia_official)

Ia menetap di Kalianyar, Lawang, Malang, pada tahun 1995 dan membuka praktek pengobatan alternatif. Rokok herbal itu kemudian dirintis pada tahun 2005 silam.

Baca Juga: Penampakan Bioskop di Rumah Mewah Ustaz Solmed, Ada Kasur Luas yang Super Nyaman

Pria kelahiran Sumenep, Madura ini awalnya memulai produksi rokok secara terbatas dengan para santri. Karena mendapat respons positif, produksi rokok terus berkembang hingga mendapat izin Pemerintah pada 23 Mei 2006.

KH. Raden Abdul Malik memberikan nama "SIN" terinspirasi dari nama wilayah bukit Tursina. Menurutnya, kata Sin bisa diartikan sebagai kesehatan.

Dengan nama itu, ia berharap rokok herbal racikannya bisa menjadi obat bagi penggunanya. Kabarnya di tahun 2010 lalu, omzet bisnis rokok herbal SIN itu sudah menyentuh angka Rp2,5 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI