Beda Adab Tom Lembong vs Muhammad Lutfi Usai Didepak Jokowi dari Mendag

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2024 | 11:47 WIB
Beda Adab Tom Lembong vs Muhammad Lutfi Usai Didepak Jokowi dari Mendag
Kolase foto Tom Lembong dan Muhammad Lutfi. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Analogi dari Lutfi jadi gambaran Jokowi dan Luhut berani menyelesaikan berbagai desakan luar negeri yang tidak mendukung program hilirisasi pemerintah Indonesia.

"Presiden kita berani dan gagah perkasa, beliau ini saya analogikan kayak sopir Medan. Sopir Medan tuh begini, naik enggak naik kita jalan, dan yang jalan kebetulan juga berani investornya," ungkap Lutfi di acara Repnas bertema 'Blak-blakan soal Mobil Nasional dan Polemik LFP vs Nikel' di Jakarta pada Senin (29/1/2024).

"Pak Luhut keneknya, ini keneknya juga jago sangat berani. Dia ini perjumpaan yang memang Indonesia Pusaka ini," sambung dia.

Lutfi menjelaskan saat ini Indonesia menghadapi investor dari negara luar yang sangat pemilih sehingga menimbulkan subjektivitas. Apabila negara lain menjalankan hilirisasi dianggap jelek.

"Hilirisasi bagus karena bisa industrialisasi keluar dari middle income. Begitu dibikin negara lain dia bilang jelek, ini namanya subjektivitas," tutur dia.

Lutfi mengatakan China disebut tidak meninggalkan nikel demi lithium ferrophosphate (LFP) dengan ongkos lebih murah. Di samping itu, penduduk Indonesia meningkat seiring penduduk negara-negara maju menurun.

"Ke depan penduduk dunia bertambah terus beda dengan negara maju. Prancis dan Jerman negaranya menurun penduduknya. Kita ini sopir Medan sama kenek Medan ketemu sama negara yang kita belum pernah bertemu kedua-duanya,” jelas dia.

Sebagai informasi, Muhammad Lutfi adalah Menteri Perdagangan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia menjabat sejak tanggal 23 Desember 2020 hingga 15 Juni 2022. 

Kontributor : Trias Rohmadoni

Baca Juga: Soal Dugaan Unggah Pasal Palsu Pemilu, Anies Respons Pelaporan Tom Lembong ke Bawaslu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI