Singapore International Foundation Rilis Buku "Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change"

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 30 Januari 2024 | 22:00 WIB
Singapore International Foundation Rilis Buku "Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change"
Delapan tahun berkontribusi sosial melalui seni, Singapore International Foundation Rilis Buku "Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change". (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Singapore International Foundation (SIF) baru saja meluncurkan buku Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change – sebuah publikasi untuk merayakan ulang tahun kedelapan inisiatif Arts for Good (A4G).

A4G diluncurkan pada 2016 untuk memanfaatkan kekuatan seni dalam mengatasi isu-isu sosial, mendorong keterlibatan masyarakat, dan menginspirasi tindakan kolektif untuk perbaikan masyarakat.

Program ini terdiri dari dua komponen utama – A4G Fellowship dan A4G Projects. A4G Fellowship diselenggarakan setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif.

Hingga saat ini, jaringan alumni program ini terdiri dari 190 orang dari 28 negara. Proyek A4G mendukung inisiatif berbasis seni yang menciptakan dampak bagi komunitas dunia.

Baca Juga: Ulasan Buku Randang Bundo, Menguak Rahasia Rendang Khas Minangkabau

Publikasi ini menampilkan kompilasi 30 karya dari A4G Projects yang telah diselenggarakan SIF bersama dengan 230 seniman dan kolaborator dari 66 negara.

Hingga saat ini, A4G Projects telah berdampak positif pada lebih dari 37.000 kehidupan di bidang inklusi, pemberdayaan, keberlanjutan, kesehatan mental, dan pendidikan seni. Salah satu proyek yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah Music Project at Hope Learning Centre di Cisarua, Indonesia.

Arts for Good (A4G) Fellowship yang merupakan program dari Singapore International Foundation digelar setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. (Foto: istimewa)
Arts for Good (A4G) Fellowship yang merupakan program dari Singapore International Foundation digelar setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. (Foto: istimewa)

Bersama musisi dari Singapura dan Indonesia, para pengungsi Afghanistan menampilkan tiga komposisi asli.

Pertunjukan ini menyoroti kisah-kisah para pengungsi dan menyampaikan tema-tema kebebasan, harapan, dan kekuatan. Ini menunjukkan kekuatan transformatif dari musik untuk mempromosikan persatuan dan integrasi sosial, dan mengangkat kehidupan.

Proyek lainnya adalah World Wisdom Map yang dipimpin oleh Fellow A4G Deepak Ramola, Pendiri dan Direktur Artistik Project FUEL, sebuah perusahaan sosial dari India.

Baca Juga: Motivasi Ngawur dan Absurd di Buku 'Been There Done That, Got The T-Shirt'

Project FUEL bertujuan untuk mendokumentasikan, merancang, dan meneruskan kebijaksanaan manusia. Diluncurkan pada 2020, World Wisdom Map adalah peta digital interaktif yang mendokumentasikan pelajaran hidup dan cerita dari individu di 195 negara di seluruh dunia.

Setiap pelajaran dan cerita bertujuan untuk meningkatkan empati dan keterkaitan sambil menghilangkan prasangka, perbedaan budaya, dan kelas.

Situs World Wisdom Map mencatat 17.000 tampilan dalam tujuh bulan. Mitra Project A4G selama bertahun-tahun telah mencakup British Council Singapore, Shanghai People's Association for Friendship with Foreign Countries, dan Yayasan Bandung Philharmonic Indonesia.

Beberapa Fellow A4G yang diwawancarai untuk buku ini. Mereka berbicara tentang motivasi mereka untuk memanfaatkan seni untuk dampak sosial.

Mereka juga menjelaskan bagaimana Fellowship ini telah memberikan mereka sistem pendukung dan membuka pintu untuk kolaborasi internasional.

Berbicara pada peluncuran publikasi tersebut, CEO SIF Jean Tan mengatakan A4G menyadari bahwa seni bukan hanya bentuk hiburan atau ekspresi diri. Ini juga merupakan katalisator yang sangat kuat untuk perubahan sosial dan sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.

"Kami berharap bahwa publikasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi SIF untuk menghubungkan masyarakat dan mewujudkan kolaborasi untuk perubahan sosial," terangnya.

Jean Tan menambahkan: "Hari ini, kita menghadapi banyak tantangan global termasuk populasi yang menua, krisis iklim, ketidaksetaraan, dan konflik internasional. Masalah-masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau komunitas; ini mengharuskan kita untuk mengatur diri kita sendiri untuk bekerja sama mencari solusi bersama dan membentuk realitas baru."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI