Suara.com - Publik salah fokus alias salfok dengan batik yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berjumpa dengan Prabowo Subianto dan para artis.
Adapun potret batik Jokowi tersebut turut diabadikan oleh akun X Partai Gerindra dan diunggah pada Selasa (30/1/2024).
"Selamat pagi tweeps awali pagi yang cerah ini dengan berdoa. Selamat beraktivitas, tetap semangat dan salam," cuit akun Partai Gerindra.
Batik Jokowi tersebut ternyata memiliki makna tersendiri yang mengundang segudang komentar dari warganet.
Baca Juga: Jokowi Disindir Butet Kartaredjasa Saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Begini Reaksi Istana
Lantas, apa makna dari batik Jokowi tersebut?
Jokowi pakai motif parang: Tak sembarang orang boleh pakai
Sederet warganet turut menyadari bahwa Jokowi memakai batik jenis parang.
Seorang warganet menyoroti bahwa tak sembarang orang bisa memakai batik tersebut.
"Parang itu ga boleh asal dipake rakyat biasa kecuali ada campuran motif lain," cuit warganet.
Lebih lanjut motif tersebut melambangkan kekuasaan yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga bangsawan Jawa.
"Parang, dan motif batik lainnya seperti gurda, kawung, juga surjan sembagi atau kembangan, ada beberapa jenis yang hanya diperuntukkan untuk dipakai baik keluarga Keraton juga bangsawan Jawa," timpal warganet itu.
Seorang pengamat sejarah bernama Yosef Kelik melalui akun X pribadinya juga menjelaskan ada makna tersembunyi dari motif batik Jokowi.
Batik tersebut memuat makna bahwa pemakainya ingin menarik perhatian dan memikat hati orang lain.
"Batik yang dikenakan Pak Jokowi dalam acara ini yang fotonya lantas diapit antara lain oleh Pak Prabowo, Raffi Ahmad & Tarra Budiman agaknya tergolong ke motif Pamiluto (penarik perhatian dan pemikat hati)," ketik Yosef Kelik.
Penjelasan para warganet tersebut juga senada dengan apa yang dijelaskan oleh The Batik Library.
Dijelaskan, batik parang hanya bisa dipakai oleh bangsawan dan raja Jawa. Parang diambil dari kata 'perang' yang melambangkan peperangan antara seorang bangsawan dengan hawa nafsu yang menguasainya.
Selain raja, seorang ksatria juga diperkenankan untuk memakai batik jenis ini.
Berbeda dengan batik lainnya, batik parang dapat dilihat dari ciri khasnya yang bermotif diagonal.
Batik parang juga dikenali dengan bentuk menyerupai huruf 's' yang membentang secara diagonal di garis-garis batik.
Adapun huruf 's' menyerupai ombak lautan yang juga melambangkan semangat yang tak pernah padam.
Kontributor : Armand Ilham