Suara.com - Aktor ternama Reza Rahardian mengaku pernah mendapat perundungan saat kecil mengingat dirinya yang memiliki banyak bulu di badannya. Bahkan tak jarang, pemain film My Stupid Boss ini pernah dikatai monyet oleh teman-temannya.
Namun mengingat dirinya yang tak bisa melawan, Reza Rahardian hanya bisa membalas dengan mengatai balik teman-temannya, meski tak memberikan efek jera.
Pengalaman buruk tersebut, ia ceritakan ketika berbincang dengan Praz Teguh di program PWK pada kanal YouTube HAS Creative.
"Katanya lu pernah dibully, sory nih, monyet katanya," tanya Praz dikutip, Selasa (30/1/2024).
Baca Juga: Reza Rahadian Kena Cibir Setelah Ungkap Adegan Kissing Scene Bareng BCL
"Betul, karena berbulu," ujar Reza membalas pertanyaan Praz.
"Ih, tapi emang agak kepanjangan sih," celetuk Praz diikuti tertawa para kru dan Reza di set lokasi tersebut.
Seseorang yang banyak memiliki bulu, dipastikan memiliki hormon testosteron yang berlebih. Bahkan hal itu ditunjukkan dengan sifat maskulin seseorang termasuk dengan banyaknya bulu rambut di tubuh.
Terlepas dari bulu rambut Reza Rahardian, apakah baik seseorang, yaitu pria memiliki banyak testosteron dalam tubuhnya?.
Mengutip Alodokter, disebutkan bahwa hormon testosteron tak hanya ada dalam diri seorang pria, melainkan wanita. Hanya saja kadarnya di dalam tubuh wanita sangat kecil.
Baca Juga: Sering Dijodohkan, Terungkap Alasan Reza Rahadian Tak Nikahi BCL
Hormon testosteron sendiri memiliki peran terhadap libido, pembentukan massa otot, ketahanan energi dan perkembangan organ seksual pada anak laki-laki.
Adapun batas normal kandung hormon dalam tubuh. Pada angka 250-1.100 ng/dL dengan kadar rata-rata 680 ng/dL. Namun bagaimana jika kadar hormon tersebut berlebih, apakah tetap baik untuk tubuh manusia?.
Kelebihan hormon testosteron nyatanya tak begitu buruk, namun memang memiliki dampak cukup mengganggun.
Berlebihnya hormon ini bisa mencegah obesitas dari seorang pria. Bahkan ancaman serangan jantung lebih kecil dibanding pria dengan kadar testosteron yang normal.
Namun kelebihan testosteron juga mengakibatkan beberapa hal. Pertama risiko melakukan perrilau menyimpang seperti aktivitas seksual yang tidak wajar dari biasanya.
Kedua, kriminalitas yang kerap dilakukan pria, masuk ke dalam faktor kepemilikan testosteron yang berlebih.
Ketiga, pria dengan testosteron lebih, berisiko untuk terus mengonsumsi alkohol lebih banyak hingga merokok yang justru dapat menimbulkan penyakit baru.
Keempat dengan meningkatnya impulsif dari lebihnya testosteron, seorang pria bisa lebih berisiko cedera.
Menghindari kelebihan hormon testosteron sebenarnya bisa dilakukan dengan memperhatikan pola dan gaya hidup. Paling penting adalah mengatur pola makan dan kebiasaan hidup sehat.
Menjaga dua hal itu juga bisa membuat stabil hormon testosteron dan meminimalisasi dampak dan risiko yang ditimbulkan oleh pribadi seseorang.