Suara.com - Kondisi politik di negara Filipina kini memanas. Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengancam akan menggulingkan Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr. Sosok yang akrab disapa Bongbong Marcos dituduh atas wacana pengubahan konstitusi pemerintahan Filipina untuk menghapus masa jabatan presiden.
Selain itu, Duterte juga mengungkap alasan lain terkait ancaman makar kepada Marcos. Dalam pernyataan resminya pada Minggu (28/1/2024), ia menuding Presiden Marcos memiliki dan menggunakan narkoba.
Namun ancaman itu ditanggapi santai oleh Presiden Marcos. Ia malah menuduh balik Duterte yang juga sempat ketahuan menggunakan obat-obatan terlarang, tepatnya sebelum menjabat sebagai Presiden Filipina pada 2016 lalu.
Sosok Ferdinand Marcos Jr sendiri dikenal sebagai anak dari mantan diktator Filipina. Tak hanya itu, namanya juga menarik perhatian masyarakat Indonesia karena gaya kampanyenya dinilai dicontoh oleh paslon capres nomor urut 02, Prabow Subianto.
Baca Juga: Nonton Coldplay Pakai Fasilitas Negara, Bongbong Marcos Dihujat: Presiden Hasil Joget-joget
Lalu, seperti apa sosok Ferdinand Marcos Jr sendiri? Simak inilah profilnya selengkapnya.
Profil Ferdinand Marcos Jr
Ferdinan "Bongbong" Romualdez Marcos Jr atau Ferdinand Marcos Jr. adalah Presiden Filipina ke-17. Ia resmi dilantik sebagai Presiden Filipina pada Juni 2022 lalu.
Saat ini, Marcos Jr menjabat bersama wakilnya yang merupakan putri dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte.
Karier politik Marcos Jr sendiri sudah dimulainya sejak belia. Saat usianya masih 23 tahun, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Provinsi Ilocos Norte. Sosoknya kemudian menjabat bersama Gubernurnya, Elizabeth Keon selama hampir 3 tahun.
Baca Juga: Presiden Filipina Banjir Kecaman Rakyat, Imbas Pakai Helikopter Kepresidenan untuk Nonton Coldplay
Usai jadi wakil, Marcos Jr berhasil naik sebagai Gubernus Ilocos Norte pada tahun 1983 hingga 1986. Jabatannya berakhir sebelum akhirnya sang ayah, Ferdinand Marcos, digulingkan dari pemerintahan dan diasingkan pada 1986.
Hampir 3 tahun diasingkan di Hawaii, Ferdinand Marcos akhirnya meninggal dunia pada tahun 1989. Hal itu membuat Marcos Jr dan keluarganya harus kembali ke Filipina.
Sekembalinya ke Filipina, Marcos Jr dan keluarganya harus membayar ratusan juta dollar kepada keluarga korban pelangagran HAM selama ayahnya menjabat.
Selanjutnya pada tahun 1992, Marcos Jr kembali masuk parlemen dan menjadi senator hingga tahun 1995. Ia juga kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Ilocos Norte pada 1998 hingga 2007.
Konflik politik di Filipina pun semakin memanas. Apalagi status Marcos Jr yang dicap sebagai anak diktator membuatnya harus menstabilkan kondisi terlebih dahulu.
Setelah menjabat sebagai Gubernur, Marcos Jr memilih untuk menjadi sentaro dari Partai Nacionalista mulai 2010 hingga 2016. Ia kemudian mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden pada tahun 2016. Sayangnya ia gagal masuk ke dalam pemerintahan eksekutif.
Saat itu, Rodrigo Duterte-lah yang berhasil merebut kursi presiden. Setelah menjabat selama satu periode, Duterte pun memutuskan untuk pensiun dari dunia politik.
Kesempatan ini langsung dimanfaatkan Marcos Jr untuk kembali maju dalam Pemilu dengan berkolaborasi bersama Sara Duterte, putri dari Rodrigo Duterte.
Gaya kampanye Marcos Jr. saat kampanye pemilu Filipina tahun 2022 lalu pun mirip dengan gaya kampanye Prabowo Subianto. Marcos Jr menggunakan "joged" sebagai bentuk kegembiraannya saat menjalani kampanye.
Aksinya itu mirip dengan yang dilakukan Prabowo dalam beberapa kesempatan, termasuk saat debat capres bebeberapa waktu yang lalu.
Marcos Jr pun akhirnya terpilih sebagai Presiden Filipina ke-17 pada tahun 2022, dengan masa jabatan selama 6 tahun hingga 2028 mendatang. Namun kini konflik antara Marcos Jr dengan Duterte sejak tahun 2023 mulai terkuak.
Kontributor : Dea Nabila