Suara.com - Politikus sekaligus akademisi Ade Armando kini harus menanggung malu usai 'gagal' membenturkan pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sesumbar mengklaim ketika Pilpres 2024 berlangsung dalam dua putaran, para pendukung Ganjar-Mahfud harus pindah haluan mendukung Anies-Cak Imin bila ingin menumbangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sebaliknya, para pendukung Anies-Cak Imin juga otomatis harus mengubah dukungan mereka ke Ganjar-Mahfud.
"Maka di putaran kedua, kalau anda pendukung Ganjar, anda harus pindah mendukung Anies. Kalau anda dukung Anies, anda harus siap-siap dukung Ganjar," kata Ade di sebuah acara Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Baca Juga: Anies Komentari Momen Jokowi dan Prabowo Makan Bakso Bareng: Mudah-mudahan..
Penonton akhirnya mengungkap mereka tak keberatan dengan pindah haluan asalkan tak mendukung paslon 02, Prabowo-Gibran.
"Gak papa, yang penting gak (paslon) 2," jawab seorang penonton.
Ade Armando kembali sesumbar menegaskan bahwa PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus mengesampikan perbedaan mereka dan berkoalisi.
"Tapi siap-siap nih ya, kalau anda pendukung PDIP garis keras gitu ya? Anda harus siap mendukung PKS," kata Ade.
Sontak, seluruh audiens menjawab dengan "Gak papa" yang memenuhi ruang acara.
Baca Juga: Cak Imin Dukung Anies Revisi Omnibus Law UU Ciptaker: Belum Terlihat Manfaatnya
Rekam jejak politik Ade Armando: Dosen nyemplung ke politik
Terlepas dari 'insiden' dipermalukan di panggung tersebut, Ade Armando merupakan salah seorang pemikir politik yang berpengaruh.
Sebelum nyemplung langsung di dunia politik praktis, Ade berprofesi sebagai seorang dosen dan pengamat politik.
Ade sempat mengabdi sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Lulusan Florida State University ini juga sempat berkarier sebagai jurnalis sebagai Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi Internews. Ia juga pernah mencicipi karier di berbagai media berita seperti Prisma dan Republika.
Setelah lama menjadi pengamat politik, Ade akhirnya berkecimpung langsung dan mengurus permohonan pensiun dini dari profesinya sebagai dosen PNS FISIP UI. Hal itu ia lakukan agar bisa fokus bertarung di percaturan politik Tanah Air.
Ade akhirnya bergabung dengan PSI dan maju ke Pemilu 2024 untuk memperebutkan jabatan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan DKI Jakarta II.
Kontributor : Armand Ilham