Suara.com - Isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) makin santer menjadi perbincangan. Padahal jika benar hengkang, keluarnya Sri Mulani bisa membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kehilangan salah satu menteri yang dinilai banyak pihak paling punya kredibilitas.
Sri Mulyani sendiri menjadi Menteri Keungan pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah menjadi menteri era SBY, Sri Mulyani pada tahun 2010 kemudian menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dan meninggalkan jabatan menteri.
Ia kemudian dipanggil kembali menjadi menteri Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Padahal gaji sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia jelas lebih tinggi ketimbang menjadi Menteri Keungan.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung 61 tahun silam itu meninggalkan Bank Dunia untuk menjadi bawahan Jokowi.
Baca Juga: Rincian Pembahasan dari Pertemuan Sri Mulyani dan Puan Maharani
Berdasarkan data Bank Dunia pada Juni 2015, gaji Sri Mulyani sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia mencapai 630.175 dollar AS per tahun, atau Rp 8,25 miliar per tahun (kurs Rp 13.102).
Gaji Sri Mulyani termasuk salah satu tertinggi di Bank Dunia di mana hanya kalah tinggi dengan Presiden Bank DuniaJim Yong Kim yang mencapai 845.553 dollar AS, atau Rp11 miliar per tahun pada kurs kala itu.
Sementara gaji sebagai menteri membuat Sri Mulyani mendapakan penghasilan yang turun drastis. Pada tahun 2016, gaji menteri berada di kisaran Rp19 juta per bulan belum termasuk dana operasional. Artinya dalam setahun gaji menteri Rp216 juta.