Pendidikan Mentereng Opung Luhut, Kini Disebut Pemadam Kebakaran Gibran oleh Tom Lembong

Sabtu, 27 Januari 2024 | 21:06 WIB
Pendidikan Mentereng Opung Luhut, Kini Disebut Pemadam Kebakaran Gibran oleh Tom Lembong
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan. [Instagram/ luhut.pandjaitan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thomas Trikasih Lembong memberi sentilan pedas terhadap beberapa pejabat yang ikut bereaksi keras terhadap dirinya. Tak main-main, co-captain Timnas AMIN itu menyebut Luhut Binsar Pandjaitan hingga Bahlil Lahadalia sebagai pemadam kebakaran atas aksi senjata makan tuan ala Gibran Rakabuming Raka.

“Kelihatannya kebakarannya besar karena sampai mengerahkan Pak Bahlil, sampai Pak Budiman Sudjatmiko, Pak Habiburrokhman, sampai Pak Luhut saya istilahkan memadam kebakaran. Pasukan kebakaran sampai segitunya,” ujar Tom Lembong, dikutip pada Sabtu (27/1/2024).

Memang seperti apa rekam jejak hingga riwayat pendidikan seorang Luhut Binsar Pandjaitan hingga disebut pemadam kebakaran Gibran oleh Tom Lembong?

Riwayat Pendidikan Luhut Binsar Pandjaitan

Baca Juga: Sealmamater, Ini Bedanya Kuliah Gibran dan Hotman Paris Selama di Australia

Potret Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram/ luhut.pandjaitan)
Potret Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram/ luhut.pandjaitan)


Nama Luhut Binsar Pandjaitan tentu sudah tidak lagi asing di telinga masyarakat Indonesia. Sejumlah jabatan strategis pernah diemban oleh pria kelahiran 28 September 1947 tersebut, salah satunya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives).

Namun itu bukanlah satu-satunya jabatan yang pernah Luhut pegang selama bekerja untuk Presiden Joko Widodo. Bahkan saking seringnya Jokowi memberi kepercayaan kepada Luhut, sampai muncul sebutan “Kepala Pundak Luhut Lagi” di kalangan warganet.

Tampaknya Jokowi mempertimbangkan banyaknya pengalaman serta menterengnya riwayat pendidikan Luhut. Purnawirawan Jenderal TNI ini menempuh pendidikan SD dan SMP di Yayasan Cendana.


Luhut lantas melanjutkan studi ke SMAN 1 Pekanbaru, walau akhirnya pindah ke SMAK 1 PENABUR Bandung atas perintah orang tua. Setelah lulus, Luhut masuk ke AKABRI pada tahun 1967 dan lulus pada 1970 sebagai penerima Adhi Makayasa.

Hong Kong CBL Limited akan bangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. [Antara]
Luhut Binsar Pandjaitan. [Antara]


Usai bergabung dengan TNI, Luhut lalu mengikuti sejumlah kursus seperti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Kursus Komando, Kursus Lintas Udara, Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I, serta Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II. Di beberapa kursus ini Luhut tercatat menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik.

Baca Juga: Dalam Hilirisasi Digital, Gibran: Kita Butuh Anak Muda yang Ahli Data Science hingga Game Designer

Luhut juga kembali menimba ilmu di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD), Sekolah Staf dan Komando ABRI (SESKO ABRI), dan Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS).

Namun di luar pendidikan militernya, Luhut juga mengenyam pendidikan tinggi lanjutan di beberapa universitas. Seperti Masters in Public Administration di George Washington University Amerika Serikat, kemudian berkuliah di National Defense University Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI