Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi belakangan ini menjadi perbicangan. Mulai dari aksi beraninya walk out saat dubes Israel berbicara di PBB hingga tugasnya yang kerap membuatkan pidato untuk Presiden Joko Widodo.
Sosok Menlu Retno Marsudi pun kemudian mulai dibandingkan dengan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong. Diketahui Co-captain Timnas AMIN itu memang tengah jadi sorotan usai mengaku 7 tahun memberikan contekan pidato ke Presiden Jokowi.
Pengakuan Tom Lembong itu membuat panas kabinet Jokowi. Sebut saja Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang langsung balas mengkritik Tom Lembong.
Terlepas dari itu, memang sudah menjadi tugas para menteri untuk membantu kinerja Presiden Jokowi, termasuk menyiapkan naskah pidato. Seperti Retno Marsudi juga selalu memberikan catatan kepada Jokowi di setiap agenda pertemuan bilateral.
Baca Juga: Beda Pendidikan Retno Marsudi dan Tom Lembong, 2 Sosok Berjasa Beri Contekan Presiden Jokowi
Lantas, seperti apakah biodata dan pendidikan Retno Marsudi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Biodata dan Pendidikan Retno Marsudi
Pemilik nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi ini lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 27 November 1962. Ia menikah dengan seorang arsitek bernama Agus Marsudi. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, yakni Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.
Retno mengawali pendidikan dasar hingga menengah di Semarang. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan mengambil S1 Jurusan Hubungan Internasional di Fisip UGM, Yogyakarta.
Satu tahun menjelang selesai kuliah, Retno berhasil mendapatkan beasiswa dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Berkat beasiswa selama satu tahun, Retno langsung direkrut oleh Kemenlu begitu lulus S1.
Baca Juga: 6 Potret Ciska Wihardja, Istri Tom Lembong yang Punya Latar Belakang Mentereng
Di usianya yang ke 30 tahun, Retno mulai mengawali karier sebagai seorang diplomat. Ia mendapat tugas berat ke Australia untuk membicarakan isu Indonesia melakukan pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.
Selanjutnya pada 1997, kariernya semakin melejit setelah dikirim ke Belanda. Di sana ia menjabat sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.
Sosoknya juga dipercaya menjadi direktur Eropa dan Amerika. Pada usia 43 tahun, Retno ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.
Retno kemudian kembali ke Indonesia dan bertugas di Kemenlu. Pada 2012, ia kembali dipercaya pemerintah untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda.
Dua tahun bertugas di Belanda, Retno diminta Presiden Jokowi untuk kembali ke Jakarta. Presiden Jokowi menunjukkan sebagai Menteri Luar Negeri sejak 2014 hingga sekarang. Tercatat hampir 10 tahun Retno menjadi Menlu, atau 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi.
Nama Retno Marsudi juga berhasil mencetak sejarah sebagai menteri perempuan pertama yang menjadi Menlu RI.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa