Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyindir pendahulunya di BKPM yang ia sebut merupakan lulusan Harvard University.
Bahlil memang tidak secara gamblang menyebut sosok yang ia maksud, tetapi diketahui kepala BKPM sebelumnya adalah Thomas Trikasih Lembong.
Bahlil bahkan sempat membandingkan kampusnya dengan Tom Lembong yang merupakan lulusan Harvard. Ia menyebut meskipun hanya lulus dari STIE Port Numbay, Jayapura, ia berhasil menyelesaikan target investasi yang dipasang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mantan Ketua HIPMI tersebut juga menyinggung kinerja Tom Lembong yang dituduhnya telah meninggalkan investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun.
Baca Juga: Dari Mozart sampai Doja Cat, Selera Musik Tom Lembong Terkuak Lewat Spotify Wrapped 2023
Ia mengaku berhasil mengeksekusi investasi mangkrak tersebut sebesar Rp 558 triliun, termasuk investasi Lotte Chemical Rp 60 triliun dan PLTS Terapung Cirata.
Bahlil menyebut ilmu lapangan untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak ada di Harvard University. Ia memberikan analogi persoalan tersebut sebagai masalah hantu yang hanya bisa diselesaikan oleh pihak yang pernah bergaul dengan hantu.
Lantas, seperti apakah beda pendidikan Tom Lembong vs Bahlil Lahadalia? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Pendidikan Tom Lembong
Tom Lembong diketahui mengenyam pendidikan dasarnya di negara Jerman hingga berusia 10 tahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasarnya (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah Regina Pacis Jakarta.
Baca Juga: Cerita Tom Lembong Disemprot sampai Dibilang 'Bodoh' oleh Jokowi, Tumbuh Sakit Hati?
Tom kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Menengah Atas (SMA) ke Boston, Amerika Serikat (AS). Kemudian pada tahun 1994, ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi Harvard, bidang Arsitektur dan perancangan kota.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Harvard, Tom memulai karirnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley sebagai senior manager, di Singapura pada 1995.
Kemudian, pada tahun 1999-2000, ia pindah kerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia. Tak sampai disitu saja, karena kegigihannya dalam bekerja, pada 2000-2002, Tom dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi dan Wakil Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pendidikan Bahlil Lahadalia
Pria yang lahir di Maluku Utara ini adalah anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibunya merupakan buruh cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, menjadikannya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Kemandiriannya tersebut terbukti saat ia duduk di bangku sekolah dasar, Bahlil sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.
Saat memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi seorang kondektur, di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot dan bekerja paruh waktu.
Meski demikian, Bahlil tetap menunjukkan prestasinya di sekolah bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
Dengan modal semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.
Saat duduk di bangku kuliah, Bahlil dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai seorang Bendahara Umum PB HMI.
Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa