Suara.com - Salah satu amalan baik yang bisa dilakukan pada bulan Rajab yaitu melaksanakan puasa ayyamul bidh. Namun yang jadi pertanyaan, apakah puasa ayyamul bidh bisa mengganti puasa ramadhan? Berikut ini ulasannya.
Diketahui bahwa puasa ayyamul bidh ini puasa sunnah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan yakni tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Anjuran puasa sunnah Ayyamul Bidh tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan An Nasa'i berikut ini.
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)" (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i)
Lantas, apakah puasa Ayyamul Bidh bisa mengganti puasa Ramadhan? Nah untuk lebih jelasnya, simak berikut ini ulasannya dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2024 Tanggal Berapa? Cek Jadwal Menurut SKB Menteri dan Muhammadiyah
Mengganti Puasa Ayyamul Bidh dengan Puasa Qadha Ramadhan
Bagi yang meninggalkan puasa Ramadan karena halangan seperti sakit, haid, nifas, dan lainnya, maka hukumnya wajib menggantnya. Ini tertuang dalam QS. Al Baqarah ayat 185:
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Wa man kaana mareezan aw ‘alaa safarin fa ‘iddatun min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-‘usr, walitukmilul-‘iddata walitukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tashkurun.
Artinya: Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari berpuasa), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Baca Juga: 2 Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024 Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Adapun cara ganti puasa qadha Ramadan dapat dikerjakan tidak berurutan atau secara terpisah. Ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Daruquthni berikut ini.
قَضَاءُرَمَضَانَإنْشَاءَفَرَّقَوَإنْشَاءَتَابَعَ
Qadha’ ramadana insha’a farraqa wa insha’a taba’a
Artinya: “Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.” (HR. Daruquthni).
Nah bagi yang akan melaksanakan puasa qadha Ramadhan pada waktu puasa ayyamul bidh, berikut ini bacaan niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT
Demikian penjelasan mengenai apakah puasa ayyamul bidh bisa mengganti puasa Ramadhan lengkap bacaan niatnya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi