Suara.com - Aksi Pandji Pragiwaksono bisa dibilang nekat. Pasalnya, sosok komedian tersebut berani mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi melalui video yang berjudul 'Video terbuka untuk Presiden Joko Widodo'.
Video tersebut memuat beberapa poin kritikan utama yakni sikap Jokowi sebagai presiden yang memberikan dukungan kepada calon presiden di Pilpres 2024.
Sepanjang perjalanan kariernya, Pandji getol melayangkan kritikan bernuansa politik. Lantas, seperti apa pendidikan Pandji Pragiwaksono sehingga dirinya gemar mengkritik isu-isu sosial politik?
Biodata dan pendidikan Pandji Pragiwaksono: Ternyata lulusan ITB
Baca Juga: Prabowo-Gibran Disebut Cerminan Tiga Periode, Muzani ke Hasto: Upaya Downgrade Jokowi
Tak heran bila Pandji Pragiwaksono getol dengan berbagai isu di masyarakat. Sebab, ia memiliki rekam jejak pendidikan yang mentereng.
Ia merupakan alumnus Kolese Gonzaga, Jakarta. Ia kemudian melanjutkan studi ke Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Berikut biodata Pandji Pragiwaksono yang dihimpun oleh Suara.com.
- Nama lengkap: Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo
- Nama panggung: Pandji Pragiwaksono
- Tempat, tanggal lahir: Singapura, 18 Juni 1979
- Istri: Gamila Mustika Burhan
- Anak: 2 orang
- Profesi: pelawak tunggal, aktor, penyiar radio, pewara televisi, penulis, dan penyayi rap
- Akun Instagram: pandji.pragiwaksono
Lulusan ITB tersebut akhirnya banting setir dan memilih berprofesi sebagai seorang pelawak. Ia sebelumnya menekuni dunia penyiaran sebagai penyiar radio di Hard Rock FM Bandung dari tahun 2001 sampai dengan 2003.
Ia juga sempat berkarier di bawah naungan Hard Rock di Jakarta selama tujuh tahun.
Tak berhenti di situ, Pandji juga sempat membintangi beberapa film dan sinetron, termasuk Arisan! 2 (2011), The Raid 2 (2014), dan Mantan Terindah (2019).
Isi lengkap kritik Pandji ke Jokowi
Pandji kini menaruh kariernya di ujung tanduk usai nekat mengkritik Jokowi.
Video kritikan Pandji ke Jokowi yang kini berakhir viral menyoroti sikap Jokowi yang tak netral.
"Bapak sekali lagi mengatakan bahwa sebagai presiden, presiden boleh menunjukkan pilihan, mendukung kepada capres, menteri juga boleh," kritik Panji dalam video tersebut.
Pandji resah lantaran sang Presiden sempat berkata berseberangan.
"Berseberangan dengan apa yang bapak katakan beberapa bulan sebelumnya atau mungkin beberapa tahun sebelumnya juga pernah," lanjut Pandji.
Jokowi sempat mengutarakan bahwa boleh menyampaikan dukungan asalkan cuti dan tak memakai fasilitas negara.
"Bapak bikin pendapat mengatakan secara aturan hukumm boleh asal mesti cuti dan tidak pakai fasilitas negara," sambungnya.
Pandji langsung mencontohkan bahwa langkah Jokowi mirip dengan sosok eks Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon.
Nixon kala itu sesumbar mengatakan bahwa sesuatu yang dilakukan presiden tak ilegal. Pandji melihat bahwa hal tersebut yang membuat Nixon tumbang, terutama dalam skandal Watergate.
"Bapak berbicara seperti itu karena bapak yakin bapak tidak melanggar aturan apa-apa,'Bapak enggak melanggar hukum dan ya kita memang bukan di eranya Richard Nixon ya Pak?'" sindir Pandji.
Kontributor : Armand Ilham