Suara.com - Sosok Tom Lembong sedang menjadi magnet setelah namanya disentil Gibran Rakabuming Raka di debat cawapres pada Minggu (21/1/2024). Profilnya yang mentereng dan pernah menempati sejumlah jabatan strategis membuat Tom Lembong banyak menuai pujian.
Diketahui Thomas Trikasih Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016. Lalu setelahnya Tom Lembong menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau yang sekarang disebut sebagai Kementerian Investasi periode 2016-2019.
Namun belakangan sepak terjangnya di BKPM banyak disorot hingga membuatnya dibandingkan dengan Kepala BKPM Petahana Bahlil Lahadalia. Lantas seperti apa perbedaan riwayat pendidikan Bahlil Lahadalia dan Tom Lembong?
Riwayat Pendidikan Bahlil Lahadalia
Baca Juga: Dari Mozart sampai Doja Cat, Selera Musik Tom Lembong Terkuak Lewat Spotify Wrapped 2023
Bahlil Lahadalia dilahirkan di Maluku Tengah pada 7 Agustus 1976. Bahlil secara resmi dilantik menjadi Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019 yang berarti menggantikan Tom Lembong. Lalu pada 28 April 2021, Presiden Joko Widodo melantik Bahlil menjadi Menteri Investasi.
Namun sebelum masuk ke pemerintahan, Bahlil lebih dikenal sebagai seorang pengusaha. Bahlil merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lain yang sebagian besar berkecimpung di bidang transportasi dan properti.
Bahlil mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertamanya di Maluku, tepatnya di SDN 1 Seram Timur dan SMPN 1 Seram Timur. Lalu Bahlil pindah ke Fakfak, Papua dan melanjutkan pendidikan ke SMA YAPIS Fakfak.
Setelah itu Bahlil melanjutkan studinya ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, Papua. Namun Bahlil mengaku lulus sangat terlambat, yakni pada usia 26 tahun, akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Riwayat Pendidikan Tom Lembong
Baca Juga: Cerita Tom Lembong Disemprot sampai Dibilang 'Bodoh' oleh Jokowi, Tumbuh Sakit Hati?
Sedangkan Tom Lembong dilahirkan di Jakarta, pada 4 Maret 1971. Sebelum berkarier di pemerintahan, Tom diketahui pernah bekerja di berbagai lembaga keuangan seperti Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura) pada tahun 1995, serta bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia periode 1999-2000.
Pada tahun 2002-2005, Tom bekerja di Farindo Investments. Kemudian pada tahun 2006, Tom pernah menjadi Pendiri dan Direktur Utama perusahaan ekuitas Singapura, Quvat Management. Tom juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk. (Blitz Megaplex) periode 2012-2014.
Namun pekerjaannya yang sangat mentereng di bidang ekonomi ternyata tidak selaras dengan pendidikannya. Diketahui Tom mengenyam pendidikan dasar di Jerman sampai berumur 10 tahun. Lalu Tom melanjutkan jenjang SD dan SMP-nya di Sekolah Regina Pacis, Jakarta.
Tom kemudian pindah ke Boston, Amerika Serikat saat memasuki jenjang SMA. Setelah itu Tom menempuh pendidikan S1 Arsitektur dan Tata Kota di Universitas Harvard dan dinyatakan lulus pada tahun 1994.