Suara.com - Sosok Rahma Arifa alias Rara putri Cak Imin belakangan mencuri perhatian publik. Pasalnya beberapa kali ia mengunggah momen kocak nan hangat bersama cawapres nomor urut 1 itu.
Contohnya sebelum Debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024) kemarin, lewat TikTok Rara membagikan momen mengajak sang ayah untuk melompat-lompat sambil berpegangan tangan agar tidak tegang.
Namun di balik sifat sang ayah yang santai dan lucu, Cak Imin juga sosok yang serius. Hal itu diungkap Rara sendiri saat hadir di kanal YouTube Merry Riana.
Ia bahkan mengungkap bahwa Cak Imin pernah marah padanya dan mereka berdebat panas. Hal itu bermula dari sikap Rara yang meminta foto kelulusannya dihapus dari unggahan media sosial sang ayah.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Curhat Pesannya Tak Dibalas Ganjar Pranowo: Gue Bilang Pak Maaf...
Alasannya, Rara tidak ingin banyak orang tahu latar belakang keluarganya terutama sang ayah. Di sisi lain, ia juga ingin mencari pekerjaan dengan usaha sendiri, bukan mendapat pekerjaan karena ayahnya seorang tokoh penting.
Namun kala itu Cak Imin marah karena menganggap putrinya nampak tidak bangga dengan identitasnya sendiri.
"Aku ingin lebih merasa leluasa membangun identitasku saat itu. Tapi, itu jadi perdebatan yang panas dengan ayah aku," beber Rara, dikutip Kamis (25/1/2024).
"Katanya, kesannya aku seperti menutupi kayak, 'Apakah kamu enggak bangga dengan identitas kamu?'," sambung Rara.
Menurut Cak Imin, Rara harusnya berpikir bahwa statusnya yang merupakan anak tokoh penting itu bisa ia dimanfaatkan untuk hal-hal positif bagi dirinya maupun orang lain.
Baca Juga: Sindir Telak Jokowi! Timnas AMIN soal Presiden Boleh Kampanye di Pilpres: Ayah Harus Bantu Anak
"Aku kan maunya orang banyak enggak usah tahu soal ayah aku, tapi ayah bilang, 'Itu kan manfaat Ra, kenapa enggak jadikan fasilitas?'" bebernya lagi.
Setelah diskusi cukup panjang, Rara akhirnya mulai menerima identitasnya dan tidak menutupi bahwa ia merupakan anak seorang pejabat.
Kendati demikian, bukan berarti Rara memanfaatkan posisi ayahnya. Ia mengatakan tetap mengambil keputusan sendiri, termasuk dalam menempuh pendidikan.