Jalan Panjang Meutya Hafid 10 Kali Bayi Tabung Hingga Akhirnya Punya Anak Usai IVF di Bunda Morula Nusa Dua

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 25 Januari 2024 | 09:10 WIB
Jalan Panjang Meutya Hafid 10 Kali Bayi Tabung Hingga Akhirnya Punya Anak Usai IVF di Bunda Morula Nusa Dua
Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi 1 DPR yang juga politisi Partai Golkar Meutya Hafid merilis buku terbarunya yang berjudul "LYORA: Keajaiban yang Dinanti". Buku yang ditulis oleh Fenty Effendy itu mengisahkan perjalanan pribadi Meutya Hafid yang mengharukan ketika ia mengandung putrinya, Lyora, setelah 10 kali percobaan bayi tabung.

Dalam bukunya, dengan jujur Meutya Hafid menceritakan tantangan yang dihadapinya bersama sang suami, Noer Fajrieansyah. Ia juga membagikan perasaan putus asa yang mengiringi setiap upaya bayi tabung yang gagal.

Sebagai pejuang dua garis, ia juga menyampaikan pesan penting bahwa infertilitas adalah suatu masalah kesehatan yang serius, dan setiap pasangan berhak mendapatkan dukungan dan akses terhadap perawatan yang diperlukan.

Meutya Hafid (twitter.com/BNGPY)
Meutya Hafid (twitter.com/BNGPY)

"Berbagai program hamil yang saya jalani cukup panjang dan beragam yang sudah dilalui, mulai dari pengobatan alternatif sampai pengobatan lainnya bersama suami tidak membuahkan hasil. Pada akhirnya kami memutuskan untuk melakukan jalur medis serta mencari informasi tentang dokter dan klinik bayi tabung IVF yang akhirnya kami memutuskan melakukan program hamil di Morula IVF Jakarta," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya pada acara sharing stories buku “LYORA., Keajaiban yang Dinanti” di Lobby Area Bunda Morula Nua Dua, Bali, Rabu (24/1).

Baca Juga: Benarkah Bayi Tabung Jalan Terakhir Pasutri Sulit Punya Momongan? Dokter Kandungan Ungkap Faktanya

Sementara itu, penulis buku Lyora, Fenty Effendy mengungkapkan bahwa buku ini merupakan kisah eksklusif yang untuk pertama kalinya dibagikan kepada publik dari Meutya Hafid seorang mantan jurnalis yang pernah disandera di Irak.

"Dan, dari cerita awal ketika Meutya bilang salah satu yang membuatnya kuat, bertahan, adalah karena banyak membaca, saya pun bersemangat menuliskan,” ujar Fenty Effendy.

Seperti diketahui, PT Morula Indonesia kembali menggelar kegiataan sharing pasien sukses IVF Morula Indonesia Meutya Hafid serta sharing stories buku “LYORA., Keajaiban yang Dinanti”. Kegiatan roadshow sharing stories yang kedua ini diselenggarakan di Bunda Morula, Nusa Dua, Bali. Dimana untuk sharring stories yang pertama sukses diselenggarakan di Executive Lounge Morula IVF Jakarta.

Meutya Hafid juga menyoroti bahwa kesehatan reproduksi adalah hak asasi manusia yang harus dijamin oleh negara. Ia percaya bahwa pasangan infertil memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perawatan dan dukungan dari pemerintah.

"Masalah fertilitas atau kesuburan hingga saat ini belum termasuk masalah kesehatan yang ditanggung oleh BPJS, padahal infertilitas secara resmi telah diakui sebagai penyakit oleh WHO, dan kesehatan reproduksi merupakan hak setiap warga negara. Dengan demikian, sudah seharusnya negara seharusnya hadir untuk mendukung pengobatan infertilitas," ujarnya.

Baca Juga: Komisi I DPR RI Sebut Perempuan dan Anak Kecil Jadi Sasaran Perdagangan Orang dan Pintu Ke Luar Jadi Sorotan

Buku "LYORA: Keajaiban yang Dinanti" tidak hanya menginspirasi dan memberikan harapan bagi pasangan infertil, tetapi juga menyoroti pentingnya perubahan dalam pendekatan masyarakat dan pemerintah terhadap infertilitas.

Melalui bukunya, Meutya Hafid berharap untuk mengubah stigma dan sikap negatif yang masih sering terkait dengan masalah infertilitas. Ia ingin mendorong perubahan sosial yang lebih luas dalam pemahaman dan dukungan terhadap pasangan infertil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI