Suara.com - Indonesia kini memiliki penerbangan terpendek yang waktu tempuhnya bahkan tak sampai dua menit. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membagikan potret penerbangan tersebut yang berada di daerah Papua.
Pada postingan di akun Instagram Kemenparekraf, disebutkan kalau penerbangan pendek itu hanya melalui jarak tempuh sekitar 2 kilometer.
Meski jaraknya pendek, kontur tanah di daerah itu dipisahkan oleh lembah yang curam dan dalam, yang membuatnya tidak memungkinkan untuk dilalui dengan jalur darat.
"Kenalin, rute pesawat dari Desa Kegata - Apowo, Papua," demikian tertulis pada tayangan video yang diunggah pada akun Instagram @kemenparekraf, dikutip Rabu (24/1/2024).
Baca Juga: Anies Baswedan Diteriaki Pendukung Prabowo di Papua, Kejadian yang Sama Pernah Terjadi di Sini
Dengan jarak tempuh sekitar 2 kilometer, waktu tempuh penerbangan itu hanya memakan waktu 73 detik. Pesawat yang digunakan berupa Pilatus Porter.
Diketahui, pesawat jenis sayap tinggi itu merupakan salah satu yang biasa dipakai oleh maskapai Susi Air. Pesawat tersebut dibangun oleh Pilatus Aircraft dari Swiss. Pesawat ini berkekuatan STOL ( Short Take Off and Landing ), sehingga bisa terbang dengan kecepatan rendah .
Menurut Kemenparekraf, penerbangan itu menjadi rute terpendek yang ada di Indonesia, serta rute terpendek kedua di dunia. Meski perjalanannya singkat, selama penerbangan penumpang bisa melihat pemandangan alam indah khas Papua yang rimbun dengan pepohonan.
Penerbangan singkat itupun langsung mencuri perhatian warganet yang penasaran dengan harga tiket pesawat tersebut. Sayangnya, tak ada informasi resmi mengenai harga tiket, juga bagaimana cara untuk menjadi penumpang di penerbangan tersebut.
"Seruu kayaknya, kira-kira ongkosnya berapa, nih," ujar akun @irwtxxxx.
"Harga tiketnya berapa?" komentar warganet dengan akun @wiraxxxxx.
Baca Juga: Dengar Keluh Kesah Pedagang-Nelayan Papua, Anies Janji Perbaiki Tata Niaga Perikanan
"Pernah ke kmpung ini, dari Timika Rp3,9 juta. Mahal karena berat badan juga masuk hitungan timbangan. Ke kampung sebelahnya kalau tidak salah Rp900 ribu. Pulangnya yang unik, dibantu kepala desa pake radio rig pantau pesawat yang lewat kalau ada penumpang, minimal 3 orang, pesawatnya mau landing muat, mirip angkot, tapi angkot udara," balas akun @la_genxxxx.
"Kalau dipikir-pikir orang sana lebih keren ya, bang, angkotnya pesawat," timpal akun @yantixxxx.