Suara.com - Sejumlah public figure ikut pasang badan setelah Gibran Rakabuming Raka dicap tidak beretika di debat cawapres pada Minggu (21/1/2024). Salah satunya Gus Miftah yang mengaku belajar banyak soal etika dari sang Wali Kota Solo.
“Saya belajar etika dari bang Samsul @gibran_rakabuming. Matur nuwun mas Samsul,” tutur Gus Miftah di kolom caption Instagram-nya, dikutip pada Rabu (24/1/2024).
Unggahan ini sontak membuat Gus Miftah ramai diperbincangkan publik. Tidak sedikit yang meminta supaya pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu fokus berdakwah saja ketimbang ikut-ikut dalam panasnya dunia politik Indonesia.
Tentu bukan tanpa alasan warganet meminta Gus Miftah untuk fokus berdakwah saja. Sebab Gus Miftah dikenal sebagai salah satu ulama yang aktif diundang berdakwah ke berbagai wilayah Indonesia.
Tak main-main, Gus Miftah bahkan sempat diisukan mematok tarif hingga Rp3 miliar untuk sekali berdakwah. Isu ini sempat berembus pada tahun 2021 silam.
Namun saat dikonfirmasi, Gus Miftah tidak membenarkan maupun menepis isu tersebut. Alih-alih menyebutkan detail tarif ceramahnya, pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu hanya mengaku mematok tarif kepada beberapa pengundang tertentu.
“Kalau kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya, kamu jual saya murah, kamu salah,” ucap Gus Miftah yang mengaku menerapkan prinsip berbeda apabila yang mengundangnya adalah warga desa dan pelosok.
Gus Miftah mengaku melakukan subsidi silang dalam perjalanan dakwahnya. Karena itulah dia enggan bila dibayar dengan harga seikhlasnya saat diundang oleh kalangan pejabat, sebab menurutnya mereka memiliki dana khusus yang dialokasikan untuk mengundangnya berceramah.
Baca Juga: Beda Syarat Jadi Cawapres vs Pegawai BUMN: Tak Adil, IPK 2,3 Gibran Bikin Emosi Warganet
Namun Gus Miftah tidak akan mematok tarif apabila yang mengundangnya adalah warga desa atau pegunungan misalnya. Justru sebagai gantinya Gus Miftah akan membawa uang tunai untuk dibagi-bagi jika akan berceramah di hadapan warga menengah ke bawah.