Suara.com - Co-Captain Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yakni Tom Lembong masih disorot. Ini terjadi usai namanya disebut berkali-kali oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024) kemarin.
Eks Menteri Perdagangan (Mendag) itu sendiri sudah menanggapi terkait hal tersebut. Menurutnya, Gibran rindu kepadanya karena dulu ayah cawapres nomor urut 2 ini, yakni Presiden Jokowi pernah dibuatkan contekan pidato.
Namanya juga hingga kini masih menjadi topik hangat di media sosial X atau Twitter. Segala informasi tentang Tom Lembong pun menarik perhatian publik. Tak terkecuali soal ayahnya yang diketahui bekerja sebagai dokter ahli.
Siapa Ayah Tom Lembong?
Baca Juga: Bahlil Singgung Tom Lembong: Tak Mesti Jago Bikin Pidato Pintar Gaet Investasi
Dalam beberapa konten podcast di YouTube, Tom Lembong tak menampik dirinya memang lahir dari keluarga yang berkecukupan. Ia diketahui merupakan anak pasangan ayah Yohanes Lembong (Ong Joe Gie) dan ibu Yetty Lembong.
Ayahnya itu berasal dari Manado dan sang ibu dari Tuban, Jawa Timur. Di era mayoritas masyarakat Indonesia yang ketika itu hanya tamatan sekolah dasar (SD), Yohanes Lembong berhasil menjadi dokter ahli jantung dan THT.
Yohanes merupakan lulusan kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan disebut-sebut turut bergelar doktor di bidang radiologi. Di sisi lain, paman Tom Lembong juga dikenal sebagai sosok penting di dunia farmasi Indonesia.
Pamanya itu bernama Eddie Lembong yang merupakan pendiri PT Pharos Indonesia. Ia lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi. Lalu, ia mendirikan PT Pharos Indonesia dan menjadi CEO di sana pada tahun 1974.
PT Pharos Indonesia sendiri termasuk salah satu perusahaan farmasi tertua dan terbesar di Indonesia. Selain pabrik obat, paman Tom itu juga membangun jaringan pemasaran produknya melalui apotek Century pada tahun 1993 silam.
Baca Juga: Profil Marty Natalegawa, Mantan Menlu yang Dikenal Necis dan Pelopor Tren Kacamata Moscot
Seiring bertambahnya waktu, PT Pharos Indonesia berkembang menjadi 17 perusahaan dengan nama Pharos Group). Isinya terdiri dari berbagai bidang usaha, seperti Pharos Indonesia (PI), Prima Medika Laboratories (PML) dan lainnya.
Sosok Tom Lembong
Pemilik nama lengkap Thomas Trikasih Lembong itu lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ia merupakan lulusan Arsitektur dan Tata Kelola, Harvard University pada tahun 1994. Namun, ia memulai kariernya di bidang ekonomi.
Tom Lembong pun mulai bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di New York dan Singapura pada 1995. Selang empat tahun, ia menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia, tepatnya untuk periode 1999-2000.
Ia kerap dipercaya untuk menghadapi proyek hingga krisis. Saat tergabung di Deutsche Bank Jakarta, ia mengerjakan rekapitalisasi dan merger Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bapindo, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri.
Selain itu, Tom juga sempat menjadi Senior Vice President dan Kepala Divisi penanggung jawab restrukturisasi dan penyelesaian kewajiban Salim Group kepada negara. Ini adalah akibat Bank BCA runtuh saat krisis moneter 1998.
Ia bahkan pernah ditunjuk sebagai Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) periode 2000-2002. Kala itu, BPPN berada di bawah naungan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
Tom kemudian menjadi salah satu pendiri sekaligus Chief Executive Officer dan Managing Partner di Quvat Management. Tempat ini merupakan perusahaan dana ekuitas swasta yang dibangun pada tahun 2006 silam.
Lalu, pada 2013, Tom mulai menggeluti ranah politik dengan menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Peran ini diteruskan hingga Jokowi terpilih sebagai Presiden periode 2014-2019.
Kala itu, Tom Lembong ditunjuk sebagai Mendag pada 2015-2016 hingga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019. Beberapa pidato yang ia buat, disampaikan Jokowi dalam forum internasional.
Salah satu pidato ikonik buatan Tom Lembong adalah mengutip "Game of Thrones" yang dibacakan Jokowi dalam pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018. Lalu, ada pula pidato "Thanos" yang dibacakan di Forum Ekonomi Dunia.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti