style="text-align: justify;">Ia menikah dengan wanita asal Thailand bernama Sranya Bamrungphong. Dari pernikahan tersebut, Marty dan Sranya dikaruniai tiga orang anak.
Sejak masih kecil, Marty menempuh pendidikannya di luar negeri, mulai dari SMP hingga mendapatkan gelar doktor. Setelah lulus dari SMA pada tahun 1981, Marty mendapatkan gelar Bachelor of Science (Bsc) di University of London dan berhasil lulus pada tahun 1984.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya dan berhasil mendapatkan gelar Master of Philosophy di Corpus Christi College, Cambridge University 1993.
Melihat latar belakangnya yang menempuh pendidikan di luar negeri dan pengetahuannya dalam mengenal dunia Internasional sejak berusia 9 tahun, mengantarkan Marty untuk menjabat sebagai Duta Besar Luar Negeri dan di Kementerian Luar Negeri.
Ia mengawali karirnya di Departemen Luar Negeri sejak tahun 1986, Marty pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia di tahun 2005-2007 yang sebelumnya diduduki oleh Juwono Sudarsono. Kemudian untuk PBB di Amerika mulai dari tahun 2007-2009 yang sebelumnya diduduki oleh Rezlan Ishar Jenie.
Marty menjabat dan resmi dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Bersatu II sejak tanggal 22 Oktober 2009 yang sebelumnya dijabat oleh Dr. N Hassan Wirajuda mulai dari tahun 2001.
Dalam menjalankan tugas tersebut, Marty diharapkan mampu menjalankan revitalisasi dan reformasi politik luar negeri dan diplomasi serta peningkatan dedikasi para diplomat, hal ini disebabkan karena politik luar negeri bisa menentukan kemajuan bangsa.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Baca Juga: Profil Ciska Wihardja, Istri Tom Lembong Punya Pendidikan dan Karier Mentereng