Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan rangkaian bunga anggrek ungu sebagai ucapan selamat ulang tahun untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Diketahui bahwa presiden RI ke-5 itu tengah berulang tahun ke-77 pada hari ini, Selasa (23/1/2024).
Bunga anggrek memang jadi salah satu tanaman yang disukai Megawati. Tidak hanya karena bentuk dan warnanya yang cantik, anggrek juga rupanya mengandung makna yang mendalam sebagai tanaman.
Dikutip dari loveorchids.co.uk, bunga anggrek sering disebut juga sebagai mahakarya alam. Bentuk dan warnanya yang cantik memikat siapa saja, terutama penyuka tanaman.
Bunga anggrek terkenal karena perawatannya yang sulit, sehingga menjadikan bunganya hanya bisa mekar dalam beberapa tahun sekali. Hal ini pun menjadikan bunga anggrek kerap dibanderol dengan harga mahal.
Baca Juga: Erick Thohir Terang-terangan Dukung Prabowo-Gibran, Anies: Presiden Bilang Harus Netral Bukan?
Bunga anggrek sendiri memiliki bermacam warna, mulai dari merah, putih, kuning, hijau, biru, ungu, pink, oranye, dan hitam. Aneka warna tersebut dianggap sebagai keindahan sekaligus keajaiban dari alam.
Anggrek ungu sendiri dimaknai dengan keanggunan yang menawan. Memberikan anggrek ungu kepada seseorang juga dianggap sebagai bentuk rasa hormat dan kekaguman. Bunga itu juga disebut sebagai lambang dari bangsawan atau kelompok kelas atas.
Kebanyakan bunga anggrek bisa tumbuh dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan yang berbeda. Anggrek dapat tumbuh di hutan lebat, daerah beriklim tropis, hingga di ketinggian pegunungan. Ketahanan hidup anggrek itu yang dimaknai dengan pelajaran hidup tentang ketekunan.
Bentuknya yang tidak banyak memiliki daun dan ranting, seperti kebanyakan tumbuhan lainnya, melambangkan makna kesederhanaan. Sebab, bunga anggrek tetap menawan dan indah melalui bentuk bunganya yang elok. Hal tersebut mengingatkan manusia bahwa keindahan sejati dapat ditemukan dalam kesederhanaan.
Bunga anggrek juga dapat tumbuh di permukaan tumbuhan lain tanpa merusak inangnya. Sifatnya tidak parasit, melainkan hanya menggunakan inang sebagai tempat tumbuh. Ini mengajarkan manusia tentang kemandirian yang seimbang dengan ketergantungan.
Baca Juga: Biasanya Cuek, Gibran Rakabuming Celingukan Cari Istri usai Debat Cawapres 2024