Suara.com - Mantan politisi senior PDIP, Maruarar Sirait menceritakan momen ketika dirinya batal dilantik menjadi menteri di kabinet pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Mengutip dari potongan video YouTube Total Politik yang diunggah akun TikTok @/podcastviralll, awalnya Maruarar Sirait membeberkan momen ketika dirinya mendatangi kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Sampai Jakarta saya ke rumah, dari rumah saya pakai baju merah, terus saya datang ke tempat Ibu Mega di Teuku Umar, Menteng," ujar Maruarar dikutip Selasa (23/1/2024).
Politikus kelahiran 1969 itu lantas mengujarkan bila kala itu dirinya tak bisa bertemu dengan putri Presiden Soekarno tersebut. Hingga akhirnya ia ditelepon Jokowi untuk datang ke Istana Negara.
Baca Juga: Program Unggulan Jokowi-JK 'Disentil' Gibran, Ternyata Dana Desa Dikucurkan Pertama Kali Tahun 2015
"Tapi saya menunggu cukup lama, tidak bisa bertemu. Kemudian Pak Jokowi telepon 'Di mana Ra? Ketemu enggak?'. Ya sudah oke saya dipanggil ke Istana," terang Maruarar.
Tiba di Istana Negara, Maruarar Sirait langsung menghadap Jokowi dan Jusuf Kalla. Orang nomor 1 RI itu mengujarkan jika dirinya hendak dilantik menjadi menteri, tapi ada pihak yang tak menyetujuinya.
"Pak Jokowi dan Pak JK mengatakan, ada saksinya dua-duanya dan saya yakin orang yang kredibel untuk bicara. 'Kami mau melantik Anda'," ucap Maruarar.
"Tapi ada pihak yang tidak ingin Anda dilantik. Saya bilang 'Oh enggak papa Pak kalau begitu, tapi kenapa saya dipanggil harusnya kan diselesaikan dulu," lanjutnya.
Pernyataan Maruarar Sirait ini sontak saja viral. Beragam respons diberikan warganet, banyak yang menyeret-nyeret nama Ketua Umum PDIP atas batalnya Maruarar Sirait menjadi menteri.
Baca Juga: Begini Isi Acara Ultah Megawati ke-77 Hari Ini, Jokowi Diundang?
"Ratu Megawati ternyata sangat licik. Bukan satu-satunya pendiri PDIP, tapi sok kuasa penuh. Dengan saudara kandungnya saja tidak akur," komentar warganet.
"Terima kasih informasinya sudah dikasih paham. Jadi semakin tahu dan mengerti rekam jejak Mak e di internal seperti itu. Semangat Bang Ara," timpal warganet lain.
"Begitu teganya Bu Bos terhadap orang yang orang tuanya sangat berjasa," imbuh yang lain.
"Kira-kira ada masalah apa ya sama Ibu Mega," ujar warganet yang lain.
"PDIP itukan pemiliknya bukan Ibu Mega. Deklarasinya ada beberarpa orang termasuk pak Sabam Sirait," komentar warganet lainnya lagi.