Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disinggung Gibran saat Debat? Ini Sejarahnya

Selasa, 23 Januari 2024 | 09:22 WIB
Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disinggung Gibran saat Debat? Ini Sejarahnya
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyinggung demo rompi kuning di Prancis dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) lalu. Gibran sedikit membahas demo rompi kuning di Prancis ketika berdebat dengan cawapres no urut 3 Mahfud MD terkait ancaman greenflation.

Ketika itu, Gibran mengatakan jika Greenflation tidak ditangani dengan baik, maka bisa terjadi peristiwa seperti yang terjadi di Paris. Greenflation sendiri merujuk pada kenaikan harga (inflasi) yang terjadi karena upaya transisi energi. Lantas apa itu demo rompi kuning di Prancis yang disinggung Gibran. Simak penjelasan berikut ini.

Sejarah Demo Rompi Kuning

Polisi menembakkan gas air mata kepada massa aksi Rompi Kuning di Paris, Prancis, Sabtu (8/12/2018).
Polisi menembakkan gas air mata kepada massa aksi Rompi Kuning di Paris, Prancis, Sabtu (8/12/2018).

Gerakan rompi kuning mulai mencuat di Prancis pada Oktober 2018 sebelum akhirnya pecah jadi aksi unjuk rasa besar-besaran pada 17 November 2018. Protes itu dipicu oleh kenaikan pajak bahan bakar solar dan harga bahan bakar fosil yang membuat biaya hidup hingga kesenjangan ekonomi di Prancis makin kentara.

Saat itu, setidaknya lebih dari 300 ribu orang berdemonstrasi di Paris yang terdiri dari buruh hingga petugas medis dan pelajar. Sejak itu banyak yang melanjutkan aksi blokade massa yang menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar jelang musim libur. Peserta terus menggelar aksi protes ini tiap Sabtu.

Di beberapa wilayah, demonstrasi berlangsung rusuh hingga menyebabkan 11 orang tewas dan sekitar 4 ribu orang terluka. Demonstrasi tersebut dipicu oleh sistem pajak yang memberatkan dan tidak sepadan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pajak bahan bakar itu merupakan strategi Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membiayai pengembangan energi bersih.

Peserta memakai rompi warna kuning terang yang biasa digunakan sebagai bagian dari prosedur keselamatan sopir-sopir Prancis. Hal itu mencerminkan kesetiakawanan pada kelas pekerja dan rakyat jelata.

Dalam aksi itu, peserta demo menuntut kenaikan upah minimum, peningkatan kualitas hidup, hingga transparansi pemerintah. Demonstrasi yang awalnya memprotes kenaikan harga BBM dan pajak lambat laun berubah jadi gerakan memberontak terhadap pemerintahan Macron. Gerakan rompi kuning ini jadi salah satu tantangan paling besar bagi Macron selama memerintah Prancis.

Gibran Singgung Gerakan Rompi Kuning di Debat Cawapres

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melakukan gimik celangak-celinguk seolah mencari jawaban cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang dianggapnya tak sesuai dengan pertanyaan di debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Tangkap layar)
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melakukan gimik celangak-celinguk seolah mencari jawaban cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang dianggapnya tak sesuai dengan pertanyaan di debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Tangkap layar)

Gerakan demo rompi kuning atau 'The Yellow Vest Movement' di Prancis jadi perbincangan usai disinggung dalam Debat Pilpres 2024. Awalnya istilah demo rompi kuning disampaikan oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ketika bertanya tentang greenflation ke cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Momen itu terjadi saat segmen tanya jawab antarcawapres debat keempat Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (21/1/2024). Gibran mendapat kesempatan bertanya ke Mahfud.

Baca Juga: Cak Imin Membocorkan Isi Contekan saat Debat Cawapres: Bulkonah

"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya putra sulung Presiden Jokowi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI