Makna Tobat Ekologis dan Surat Ar Rum Ayat 41: Ucapan 'Sakti' Cak Imin vs Mahfud MD

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 18:33 WIB
Makna Tobat Ekologis dan Surat Ar Rum Ayat 41: Ucapan 'Sakti' Cak Imin vs Mahfud MD
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan nomor urut 03 Mahfud MD masing-masing punya ucapan sakti kala bertanding di Debat Cawapres babak keempat.

Adapun dalam debat yang di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) itu, Cak Imin menyinggung soal tobat ekologis. Mahfud MD di sisi lain merujuk kutipan Kitab Suci Al Quran Surat Ar Rum ayat ke-41.

Lantas, apa makna dan maksud dari dua ucapan sosok cawapres tersebut?

Makna Tobat Ekologis: Ternyata dikenalkan oleh Paus Fransiskus

Baca Juga: Rieke PDIP Sebut Aksi Gibran Saat Debat Seperti Pantomime atau Stand Up Comedy

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Usut punya usut, istilah tobat ekologis diperkenalkan oleh pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus.

"Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua posisi yang agak rawan masa depan kita, kita harus melakukan tobat ekologis," kata Cak Imin.

Cak Imin dalam debat tersebut banyak mengangkat tentang isu lingkungan hidup sebagai pokok program kerjanya bersama Anies Baswedan.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB tersebut menyoroti banyak sekali kehancuran lingkungan terutama di Tanah Air.

Sontak, Cak Imin mengajak seluruh tokoh capres-cawapres dan masyarakat untuk melakukan tobat ekologis.

Baca Juga: Jawab Kritik Lahan Food Estate Rusak Lingkungan, TKN Prabowo-Gibran: Sudah akan Panen

"Saya hanya mengajak Pak Prabowo, Pak Gibran, Pak Mahfud, Pak Ganjar, saya, Mas Anies, dan siapa pun sama-sama tobat ekologis," ajak Cak Imin dalam debat tersebut.

Adapun merujuk 'Laudato Si' yang ditulis oleh sang Sri Paus, tobat ekologis berusaha menyelaraskan pandangan teologis terkait dengan tanggung jawab manusia untuk memelihara alam semesta.

Paus Fransiskus menyoroti bahwa manusia kini telah membawa lingkungan alam ke ambang kehancuran. Manusia harus tobat lantaran telah merusak alam semesta. 

Meski ditulis oleh kepala Gereja Katolik, tobat ekologis memiliki nilai universal yakni bahwa setiap manusia tak pandang agama bertanggung jawab untuk mengembalikan alam semesta seperti sedia kala.

Nilai tersebut selaras dengan pernyataan Cak Imin yang menyoroti banyaknya wujud kehancuran alam semesta.

Makna Ar Rum: Balasan Mahfud MD ke Cak Imin

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Mahfud MD juga tak ingin kalah dengan sosok Cak Imin dengan konsep tobat ekologis.

Sosok Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut mengutip Quran Surat Ar Rum ayat 41.

Ayat tersebut memuat sebuah peringatan yang berbunyi "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Tak jauh berbeda dengan Cak Imin, ayat yang dikutip Mahfud MD tersebut juga memposisikan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan hidup dalam pandangan keagamaaan.

Mengutip penjelasan NU Online, ayat tersebut diwahyukan ke Nabi Muhammad lantaran telah terjadi kerusakan.

Allah menurunkan wahyu tersebut karena manusia telah menuhankan hawa nafsu sehingga banyak terjadi eksploitasi alam semesta. Lebih lanjut, ayat tersebut juga memuat perintah agar manusia kembali ke jalan yang benar dan memelihara alam semesta. 

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI