Suara.com - Nama Tom Lembong menjadi trending topic usai beberapa kali disebut dalam debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta pada Minggu (21/1/2024). Pemilik nama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini sekarang resmi memberikan dukungannya kepada paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Padahal, mantan Menteri Perdagangan RI ini sebelumnya dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan Tom Lembong juga berhasil menjadi kepercayaan Presiden Jokowi, dan sering mendapatkan tugas membuat pidato bagi orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Salah satu mahakarya Tom Lembong adalah membuat pidato "Winter is Coming" yang dibacakan Jokowi dalam acara Plennary Meeting di Nusa Dua Convention Center, Bali pada Jumat (12/10/2018).
Pidato ciptaan Tom Lembong itu membahas krisis ekonomi di dunia dengan menggunakan analogi "Game of Thrones". Berkat pidato tersebut, Presiden Jokowi kala itu ramai menuai pujian, baik dari dalam negeri hingga masyarakat dunia.
Baca Juga: Bak Langit dan Bumi, Beda Pendidikan Gibran vs Tom Lembong di Luar Negeri
Tak hanya itu, sosok Tom Lembong bahkan disebut-sebut sampai pernah diminta Jokowi membuat naskah pidato untuk acara Islamic Fashion Week. Padahal, sosok Tom Lembong merupakan non muslim. Hal ini terungkap dalam cuitan warganet yang viral pasca debat cawapres.
"Bapak lu bahkan minta dibikinin materi pidato buat acara Islamic Fashion Week ke Pak Tom Lembong, Gibran. Padahal Pak Tom non muslim," cuit seorang warganet dengan emoji menangis pada Minggu (21/1/2024).
Lantas seperti apakah biodata dan agama Tom Lembong?
Biodata Thomas Lembong
Nama lengkap: Thomas Trikasih Lembong
Baca Juga: Apa Itu Food Estate? Program Jokowi yang Dibantai Habis Cak Imin, Ini Kontroversinya
Nama panggilan: Tom Lembong
Tempat Lahir: Jakarta
Tanggal Lahir: 4 Maret 1971
Umur: 52 Tahun
Agama: Katolik
Nama Ayah: Yohanes Lembong
Nama Ibu: Yetty Lembong
Nama Istri: Ciska Wihardja
Pekerjaan: Pengusaha
Instagram: @tomlembong
Pendidikan: Jurusan Arsitektur dan Desain Perkotaan di Harvard University (1994)
Karier:
- Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore pada 1995
- Bankir Investasi Deutsche Securities Indonesia pada 1999 hingga 2000
- Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior BPPN pada 2000 hingga 2005
- Pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner Quvat Management Pte. Ltd pada 2006
- Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk pada 2012 hingga 2014
- Menteri Perdagangan RI pada 2015 hingga 2016
- Kepala BKPM sejak 2016 hingga 2019
- Komisaris Utama PT Jaya Ancol pada 2021 hingga 2023